Surabaya Zona Kuning, Wali Kota Eri Apresiasi Kerja Relawan Surabaya Memanggil

Konten Media Partner
4 September 2021 7:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apresiasi dari Pemkot Surabaya kepada Relawan Surabaya Memanggil. Foto-foto: Humas Pemkot Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Apresiasi dari Pemkot Surabaya kepada Relawan Surabaya Memanggil. Foto-foto: Humas Pemkot Surabaya
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Kota Pahlawan berstatus zona kuning, tentu tidak lepas dari peran serta dan dukungan masyarakat dalam membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggulangi COVID-19. Salah satu wujud dukungan itu telah dilakukan oleh Relawan Surabaya Memanggil.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras tanpa pamrih yang dilakukan Relawan Surabaya Memanggil, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberikan piagam penghargaan kepada Relawan Surabaya Memanggil.
Wali Kota Eri mengatakan, keberhasilan Kota Surabaya masuk dalam kategori PPKM Level 3 atau berada dalam zona kuning tidak lepas dari peran serta seluruh warga Surabaya. Di antaranya adalah Relawan Surabaya Memanggil.
“Tidak mungkin Surabaya menjadi kota yang seperti sekarang ini, tidak mungkin Surabaya bisa bangkit dari keterpurukan ketika Relawan Surabaya Memanggil tidak hadir membantu Pemkot Surabaya. Hormat saya sebagai Wali Kota Surabaya dan mewakili seluruh warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri, (3/9).
Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa ini bukti kebersamaan, gotong-royong, dan bahu-membahu seluruh warga Surabaya dalam menanggulangi COVID-19. Ia yakin, upaya pemkot dan seluruh warga Kota Surabaya akan diijabah oleh Allah SWT.
“Kita bisa meletakkan jabatan kita, harga diri kita, kesombongan kita untuk satu tujuan yang sama, yaitu lepas dari pandemi COVID-19. Insya Allah diijabah oleh Gusti Allah,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Eri mengungkapkan, Relawan Surabaya Memanggil akan selalu ada di hati masyarakat dan menjadi bagian dari keluarga besar Kota Surabaya.
“Kalian adalah agen-agen perubahan. Kemampuan saya dan Pemkot Surabaya terbatas. Kesempurnaan bisa kita raih jika satu sama lain selalu ada dan terikat di hati kita. Kita hidup untuk kota dan negara tercinta. Kita hidup untuk kebahagiaan warga Kota Surabaya. Karena, kebahagian warga Surabaya adalah kebahagiaan kita juga,” ungkapnya.
Ke depan, ia ingin bersama-sama untuk terus berjuang dan bergerak untuk menciptakan kekuatan dan kebahagian yang baru.
“Dulu dengan berjuang bersama kita merebut kemerdekaan. Sekarang perjuangan tetap kita lakukan untuk kebahagiaan warga Kota Surabaya. Matur nuwun (terima kasih) Relawan Surabaya Memanggil,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Koordinator Relawan Surabaya Memanggil Aryo Seno merasa sangat terharu atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan Kota Surabaya kepada mereka. Sebab, apa yang dilakukan oleh Relawan Surabaya Memanggil murni sebagai bentuk aksi kemanusiaan untuk membantu pemkot.
“Jujur saya sangat terharu. Kami tidak menyangka bahwa ada apresiasi seperti ini dari Kota Surabaya. Semoga energi ini terus bergulir dan bisa menjadi inspirasi di situasi kritis seperti yang kita hadapi,” kata Seno.
Seno memaparkan, Relawan Surabaya Memanggil berjumlah lebih dari 2.000 orang. Namun, hanya 635 relawan yang berstatus aktif. 635 relawan itu dibagi ke dalam delapan divisi yang mempunyai tugas masing-masing. Salah satunya, sebagai pengemudi ambulans yang bertugas mengantar jenazah COVID-19.
“Relawan yang non aktif itu bisa menjadi tenaga tambahan. 635 relawan aktif ada yang ditugaskan di Dinas Sosial sebagai pengemudi ambulans, RSLT, Asrama Haji, Krematorium, Puskesmas, dan Kecamatan. Lalu, ada yang menjadi ‘runner oxygen’, petugas percepatan vaksinasi, dan bertugas di tim sekretariat,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Adapun ayah dari Seno, Filipus Tedjo Baskoro menceritakan, awalnya ia sempat merasa was-was ketika anaknya menjadi bagian dari Relawan Surabaya Memanggil. Namun, ia percaya bahwa niat baik putranya itu akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Apalagi, selama menjalankan tugas sebagai relawan, putranya selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Sebagai orang tua, saya merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kegiatan anak saya dan teman-temannya itu bisa berkontribusi untuk Kota Surabaya khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19,” pungkasnya.