news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Syarat Mahasiswa Dapat Bersaing di Era Industri 4.0 dan Society 5.0

Konten Media Partner
7 Desember 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Dian Siswarini.
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Dian Siswarini.
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi digital yang demikian cepat telah memacu transformasi di berbagai bidang kehidupan. Teknologi digital memang menjanjikan peningkatan dalam produktivitas, efisiensi, serta kualitas layanan. Selain itu, transformasi digital juga untuk menyesuaikan diri dengan perilaku pasar generasi kekinian yang sangat digital. Untuk itu, agar bisa bersaing merebut posisi strategis di era Industri 4.0 dan society 5.0, maka anak-anak muda harus memiliki berbagai prasyaratnya.
ADVERTISEMENT
“Tantangan Society 5.0 terkait bagaimana manusia menguasai teknologi, khususnya teknologi-teknologi yang berkembang saat ini seperti kecerdasan buatan (AI), bioteknologi, blockchain, Internet of Things (IoT), dan banyak lainnya. Ditambah dengan begitu melimpahnya data yang bisa diakses dari berbagai search engine. Bagaimana semuanya ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sekarang ini dalam segala bidang,” jelas Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Dian Siswarini, Selasa (7/12).
Dian melanjutkan, teknologi-teknologi yang berkembang pesat ini memaksa manusia untuk cepat beradaptasi dan mempelajari cara kerja sistem otomasi tersebut. Misalnya, IoT, bagaimana sebuah teknologi memaksa manusia untuk bekerja lebih praktis dari manapun mereka berada namun tetap dapat mengatur, memantau, mengelola pekerjaan, menghasilkan produk, mengawasi, dan lain-lainnya selama 24 jam dan 7 hari sepekan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perangkat digital tersebut juga membantu manusia memahami limpahan data yang dikumpulkan secara otomatis dengan kecepatan yang luar biasa.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O. Baasir mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan IoT kepada anak muda melalui program XL Future Leader (XLFL). Tujuannya agar anak muda dapat bersiap untuk menghadapi Society 5.0 dengan lebih baik, terlepas dari apa pun latar belakang studi yang mereka ambil. Menurut Marwan, Society 5.0 menyasar seluruh bidang tidak hanya mereka yang mempelajari penguasaan teknologi atau ilmu komputer.
Dikatakan Marwan, sejak tiga tahun lalu, XLFL telah mulai membekali para mahasiswanya dengan pengetahuan dan keahlian guna menghadapi tantangan Industri 4.0 dan Society 5.0 tersebut. Pelatihan-pelatihan tersebut, termasuk IoT, yang tidak diajarkan di perguruan tinggi kepada mahasiswa pada umumnya, kecuali bagi mereka yang belajar di jurusan engineering atau ilmu komputer.
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa XLFL sendiri datang dari berbagai jurusan, seperti Pendidikan, Hukum, MIPA, Bahasa, Kedokteran, Tourism, Ekonomi, Psikologi, Akuntasi, hingga Kehutanan," imbuhnya.
Hingga tahun ini, XLFL sudah meluluskan 8 angkatan dengan total 1.150 mahasiswa. Ada 190 mahasiswa XLFL baru yang diterima tahun ini. Mereka menyisihkan lebih dari 41 ribu mahasiswa yang mendaftar tahun ini.
"Mahasiswa XLFL berasal dari semua provinsi di Indonesia. Ke-190 mahasiswa tersebut berasal dari 49 universitas baik negeri maupun swasta dari 83 kota/kabupaten yang tersebar di 30 provinsi," kata Marwan.
Secara gender, mereka terdiri dari 105 perempuan dan 85 laki-laki. Para mahasiswa itu berasal dari berbagai disiplin ilmu, baik eksakta maupun sosial karena program XLFL tidak membatasi dari sisi disiplin ilmu di perguruan tinggi masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Kurikulum XLFL lebih menekankan pada pengembangan soft skills dan kepemimpinan," tukas Marwan.
Salah satu syarat untuk menjadi mahasiswa XLFL adalah mereka yang masih merupakan mahasiswa tahun kedua dan ketiga atau masuk semester ketiga sampai kelima. XLFL terbuka untuk semua jurusan karena kurikulum yang diajarkan lebih mengedepankan penguasaan berbagai soft skills seperti kemampuan berkomunikasi yang efektif, mengelola perubahan, serta membuat inovasi dan kewirausahaan.
"Soft skills yang diajarkan akan membekali para mahasiswa untuk dapat antara lain beradaptasi dengan lingkungan profesional, umum, beserta dengan segala kegiatan di dalamnya. Mereka akan mudah untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif, juga berpikir secara kritis," pungkasnya.