Terima Mesin Ekstraksi Canggih, Pemkot Surabaya Targetkan Segera Zona Kuning

Konten Media Partner
11 Maret 2021 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima bantuan mesin ekstraksi canggih. Dengan adanya bantuan mesin tersebut, Eri berharap Surabaya bisa segera zona kuning. Foto: Humas Pemkot Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima bantuan mesin ekstraksi canggih. Dengan adanya bantuan mesin tersebut, Eri berharap Surabaya bisa segera zona kuning. Foto: Humas Pemkot Surabaya
ADVERTISEMENT
Perhatian dan kepedulian warga Surabaya dalam menangani persoalan COVID-19 tidak pernah ada habisnya. Buktinya Pemkot Surabaya masih terus menerima bantuan dari berbagai pihak. Terbaru, bantuan datang dari PT Dian Maharani berupa dua unit mesin ekstraksi zybio komplit dengan reagennya.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dua alat canggih ini akan sangat membantu Pemkot Surabaya dalam memutus penyebaran COVID-19. Dia memastikan, mesin ekstraksi itu akan diletakkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang dikelola oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Dengan mesin ekstraksi ini warga akan semakin cepat mengetahui hasil tes swab mereka. Alat ini dalam sembilan menit saja bisa menghasilkan 32 spesimen,” kata Cak Eri, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, (10/3).
Dia berharap, dari alat yang diberikan ini, semakin memperbanyak tracing yang dilakukan. Hal itu penting dilakukan untuk mendeteksi dini kontak erat pasien yang terpapar wabah global tersebut. Tidak hanya itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga semakin optimis, atas dukungan dan kebersamaan masyarakat, Kota Pahlawan akan segera menuju zona kuning kemudian hijau secepatnya.
ADVERTISEMENT
“Ini menambah optimis Kota Surabaya untuk semakin banyak melakukan tracing menuju zona kuning kemudian hijau,” tegasnya.
Sementara itu, Komisaris PT Dian Maharani Janto Sitohang mengatakan, dua alat tersebut didatangkan khusus dari China dengan total nominal sekitar Rp 400 juta. Dia juga menjelaskan, ekstraksi ini dapat bekerja delapan jam sehari.
“Jadi cara kerjanya dua jam beroperasi dan satu jam istirahat, begitu seterusnya,” kata Komisaris PT Dian Maharani ini.
Janto juga berharap alat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh petugas laboratorium demi keamanan dan keselamatan warga. “Nanti jika dibutuhkan kami akan bantu lagi,” pungkasnya.