Tim COVID-19 Hunter Jatim Siap Jemput Pasien Positif

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.Ti

Demi mencegah penularan COVID-19 di kalangan keluarga, Forkopimda Jawa Timur siap untuk menjemput pasien yang positif corona tapi tak bisa isolasi mandiri di rumah karena tak ada ruangan pribadi untuk isolasi, lalu fasilitas sanitasi dan ventilasi di rumah kurang layak, dan gizi yang kurang memadai.

Nantinya, pasien terkonfirmasi COVID-19 tersebut akan diarahkan ke RS Lapangan Indrapura Surabaya. "Kami telah menyiapkan RS Lapangan Indrapura di Surabaya. Saat ini dalam komando Pangkogabwilhan II. Dan saat ini di Kota Malang, kita sedang menyiapkan isolasi atau karantina terpusat di Poltekes Malang dengan kapasitas 306 bed," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Untuk meminimalkan isolasi mandiri di rumah yang kurang mendukung, Pemprov bersama jajaran Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya melakukan penjemputan pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri tetapi fasilitasnya tidak memenuhi syarat.

Menurut data, sampai 24 September 2020, ada 1.660 orang pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi mandiri di Jawa Timur.

"Saat ini, kami bersama tim Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya akan jemput bola yang dilaksanakan tim COVID-19 Hunter. Jika ada pasien yang merasa rumahnya kurang memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, maka tim COVID-19 hunter siap menjemput dan akan di carikan tempat isolasi atau karantina yang sesuai. Termasuk berbagai rumah sakit rujukan di daerah. Hal ini untuk menghindari meluasnya kluster keluarga," imbuhnya kembali.

Melalui pola jemput bola ini, Gubernur Khofifah berharap bisa memudahkan pasien mengakses berbagai layanan COVID-19 guna mendapatkan perawatan terbaik. Dan semua layanan diperoleh secara gratis jika dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah.