Tips Kerja Enjoy Bagi Milenial yang Sering Stres saat Bekerja

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial menjadi bonus demografi yang harus dikelola dengan baik. Sayangnya pengelolaan bonus demografi saat ini lebih menantang, karena banyak orang menganggap generasi milenial memiliki komitmen rendah, susah diatur, dan sering berganti pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi pada generasi milenial?
Menjawab pertanyaan tersebut, Dimas Aryo Wicaksono, S. Psi., M. Sc., berpendapat bahwa generasi milenial adalah generasi yang cukup menantang.
Hal itu disebabkan karena mereka memiliki tugas perkembangan yang cukup berat serta adanya tekanan ekspektasi dari lingkungan.
“Mungkin dulu kita kepikiran pengin cepet-cepet kerja supaya punya duit sendiri. Eh, ternyata sekarang punya duit malah mikirin cicilan, susu anak, dan lain-lain,” ungkap Aryo, Rabu (4/8).
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi Unair) ini menuturkan, bahwa penting bagi industri untuk memikirkan isu kesehatan mental para pekerjanya.
Caranya bisa diawali dengan memprioritaskan kesehatan mental mereka. Pasalnya, saat ini milenial juga mulai memikirkan sejauh mana perusahaan dapat memikirkan kesehatan mental mereka.
ADVERTISEMENT
“Jadi Anda bisa membantu milenial dengan memikirkan kesehatan mental mereka. Karena itu dapat memengaruhi komitmen mereka untuk tetap berkarir di tempat Anda,” kata Aryo.
Aryo menuturkan, jika kesehatan mental akan mempengaruhi pikiran, perasaan, serta perilaku sehari-hari. Sehingga penting bagi milenial untuk dapat mengelola kesehatan mentalnya dan juga kesehatan mental orang lain.
“Kesehatan mental bukan berarti hanya bisa mengelola emosi kita, tetapi juga bisa mengelola emosi orang lain,” tuturnya.
Pixabay.
Untuk mengelola emosi tersebut, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Mempertahankan Hubungan Sosial
Menurut Aryo, memiliki relasi yang bermakna, lebih percaya diri, dan bersikap optimis adalah hal yang dapat menumbuhkan hubungan positif dengan rekan kerja dan teman sejawat.
ADVERTISEMENT
“Meskipun memiliki kepribadian introvert, kita tetap butuh orang lain, dan harus tetap stay connect dengan rekan-rekan,” ucapnya.
2. Memiliki Me Time
Lakukan kegiatan yang disukai disela-sela kesibukan, seperti meminum kopi dan mendengarkan musik di cafe.
Saat ini sudah banyak cafe bermunculan karena perubahan pola konsumsi barang menjadi konsumsi aktivitas, dan itu mengindikasikan bahwa saat ini milenial butuh keseimbangan dalam menghadapi tekanan karir dan lingkungan.
“Sekarang banyak cafe bermunculan dan bahkan tempat kerja itu juga ada yang didesain seperti cafe,” tuturnya.
3. Pola Hidup Sehat
Sementara itu, gizi memainkan peran penting untuk menunjang fungsi otak dan kekebalan tubuh. Bahkan asupan zat gizi dari makanan turut membantu menurunkan kadar hormon kortisol dan adrenalin yang meningkat saat stres.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tidur cukup delapan jam satu hari juga sangat dianjurkan. “Konsumsilah asupan yang sehat dan tidak harus mahal, sehingga harus betul-betul menjaga kesehatan agar tetap fit dalam menjalani sibuknya pekerjaan,” jelasnya.
4. Mantapkan Tujuan
Saat waktu luang gunakan untuk memikirkan tujuan dan keinginan yang ingin dicapai, bertindak mengalir tanpa tujuan juga akan mempengaruhi kesehatan mental di kemudian hari. “Tujuan itu tidak harus langsung direalisasikan, tapi mulailah dari langkah-langkah yang kecil,” pungkasnya.