Tips Makan Sehat selama Puasa Ramadan Bagi Penderita Maag

Konten Media Partner
8 April 2022 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Bagi penderita maag kini tak perlu khawatir saat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Karena dengan berpuasa, akan membuat mereka lebih teratur dan tenang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, hal ini juga harus diimbangi dengan pola makan yang baik dan sehat agar maag tidak kembali kambuh, terutama saat sedang puasa.
dr. Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D menjelaskan, jika ada prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip itu adalah 3J, jenis, jumlah dan jadwal.
“Pertama adalah jadwal, agama sebenarnya sudah memberikan tuntunan berpuasa dengan baik termasuk bagaimana kita melakukan buka. Kalau anjuran itu diikuti dengan benar, maka manfaat berpuasa terutama bagi penderita maag juga bisa kita dapatkan,” jelasnya dalam tayangan Youtube DokterUNAIR TV Jumat, (8/4).
Ia mencontohkan, dengan mengonsumsi takjil saat awal berbuka puasa misalnya. Dalam dunia kesehatan rupanya ada manfaatnya.
Menurutnya, mengawali berbuka dengan memberikan takjil di awal membantu mengurangi tekanan pada lambung yang sudah beristirahat sekian jam karena berpuasa.
Setelah itu, makan besar dianjurkan setelah salat maghrib dengan jumlah yang tidak membuat terlalu kenyang lalu ditutup dengan sahur.
ADVERTISEMENT
“Yang jadi permasalahan orang sering tidak melakukan puasa dengan anjuran. Misalnya makanan berlebih, tidak sahur, dua jam sebelum tidur makan, akhirnya gerdnya kambuh,” ucapnya.
Di sisi lain, ada beberapa makanan yang berpengaruh pada lambung secara langsung yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag selama berpuasa. Seperti makanan pedas yang mengiritasi lambung secara langsung.
Membatasi konsumsi susu dan santan juga dianjurkan karena dua jenis makanan tersebut dapat menghambat gerakan lambung dalam mengosongkan makanan.
"Kemudian hindari konsumsi makanan yang menghasilkan gas berlebihan. Seperti umbi-umbian (ketela, ubi, kentang), lalu kacang-kacangan. Oleh karenanya, komposisi mengonsumsi makanan ini menjadi penting," tambah Ahli Helycobacter Pylori ini.
Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat memperbanyak konsumsi sayur dan buah selama berpuasa, serta mencukupi kebutuhan air minimal dua liter sehari.
ADVERTISEMENT
"Untuk serat, saya sangat anjurkan kepada para pasien, ketika mengonsumsi sangat penting untuk melakukan kunyahan yang banyak. Agama menganjurkan melakukan kunyahan di atas 30 kali. Ini akan sangat membantu lambung untuk tidak bekerja keras memproses makanan,” tambah Wakil Rektor Bidang IDI Unair ini.
Tak lupa, Dr. Miftah berpesan kepada masyarakat agar berpuasa sesuai dengan esensi puasa itu sendiri. Artinya menahan, menahan hawa nafsu, menahan makan berlebihan dan mengontrol emosi.
"Dalam memilih makanan saat berbuka dan sahur, upayakan untuk mematuhi aturan," pungkasnya.