Tolak Liga 1 Sistem Bubble, Pelatih Persebaya: Bisa Rugikan Klub

Konten Media Partner
8 November 2022 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persebaya Aji Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persebaya Aji Santoso
ADVERTISEMENT
Pelatih Persebaya Aji Santoso menolak jika lanjutan laga kompetisi Liga 1 menggunakan sistem bubble. Pelatih asal Malang ini menilai sistem bubble tidak fair untuk diterapkan karena akan merugikan klub.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya kalau pakai sistem bubble kurang fair. Saya tidak setuju. Dengan adanya tragedi Kanjuruhan bukan berarti kita harus berhenti dari kompetisi yang normal, ya nggak begitu," tegas Aji, Selasa (8/11).
Dikatakan Aji, pelajaran penting harus diambil dari tragedi Kanjuruhan namun kompetisi harus tetap digelar dengan adanya penonton.
"Iya home and away, karena itu juga menurut saya bisa membantu perputaran keuangan klub. Itu (bubble) juga butuh biaya besar. Jadi akan lebih baik dengan penonton dan sistem home away," tandasnya.
Sejauh ini Persebaya sendiri masih menjalani latihan rutin. Beberapa kali juga digelar uji coba di akhir pekan.
"Kalau bosen sih anak-anak tidak, tetapi dengan ketidakpastian informasi kompetisi kita kesulitan menentukan peak performance. Kita harus menyesuaikan program kompetisi. Makanya kami banyak latihan yang membuat mereka enjoy dan bergairah," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Kompetisi Liga 1 2022/2023 belum diputuskan apakah akan berlangsung dengan skema home-away atau centralized bubble. PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih akan membahas hal itu di agenda rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa (15/11) mendatang.
Kompetisi sepak bola Tanah Air saat ini tengah dihentikan sementara. Keputusan itu diambil menyusul terjadinya insiden pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu.
Sistem bubble menjadi salah satu opsi sementara untuk lanjutan kompetisi Liga 1 2022/2023. Sistem ini pernah diterapkan sepanjang kompetisi Liga 1 2021/2022 lalu.
Hal yang bisa dirasakan semua tim ketika Liga 1 berlangsung dalam sistem terpusat (bubble) adalah semua tim harus merogoh kocek tak sedikit untuk menjalani sistem ini.
ADVERTISEMENT