Trik Melatih Anak Down Syndrome Protokol Kesehatan

Konten Media Partner
29 Agustus 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anastasia Repi, Humas Potads Jatim, bersama sang putra, Vincentius THP. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anastasia Repi, Humas Potads Jatim, bersama sang putra, Vincentius THP. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 harus dilakukan siapa saja, termasuk anak penyandang disabilitas. Mereka harus selalu didampingi agar tidak abai terhadap protokol kesehatan sehingga terhindar dari penularan virus.
ADVERTISEMENT
Organisasi Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS) Provinsi Jawa Timur secara intens mengingatkan para orangtua agar tak lelah mengajari buah hatinya terkait protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak.
"Kami ada grup WhatsApp, nah melalui grup itu kami selalu mengingatkan orangtua agar benar-benar menjaga anaknya dan terus menerapkan protokol kesehatan. Anak-anak down syndrome kan fisiknya lemah jadi sangat rentan terpapar virus COVID-19," jelas Anastasia Repi, Humas Potads Jatim, kepada Basra, Sabtu (29/8).
Perempuan yang karib disapa Ana ini lantas menuturkan, protokol kesehatan harus secara intens diajarkan kepada anak-anak down syndrome (DS), mengingat mereka memiliki daya tangkap yang lemah. Kerap lupa menjadi hal yang jamak dijumpai pada anak-anak DS terkait penerapan protokol kesehatan.

Selain daya tangkap lemah, anak-anak DS, kata Ana, juga kesulitan mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya maupun apa yang dirasakannya.
ADVERTISEMENT
"Pasti kan mereka bertanya, kenapa harus melakukan protokol kesehatan tapi mereka tidak bisa menyampaikannya karena kesulitan bertutur kata. Saat merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhnya, mereka juga kesulitan menyampaikannya. Jadi orangtua harus benar-benar memperhatikan mereka untuk mencegah mereka tertular," papar Ana lagi.
Seperti yang dilakukan Ana kepada buah hatinya Vincentius THP (12). Ana bersama keluarganya tak lelah mengajarkan Vincen yang juga penyandang down syndrome terkait protokol kesehatan. Tindakan nyata pun dicontohkan langsung oleh Ana.
"Saya dan kakak-kakaknya Vincen mencontohkan langsung bagaimana memakai masker yang benar, mencuci tangan setiap kali akan maupun selesai beraktivitas, dan menjaga jarak satu sama lain," tukas Ana.
Diceritakan Ana, jika Vincen awalnya marah saat kerap dilarang bermain di luar rumah. Vincen memang tak dapat protes dengan tutur kata, namun kemarahan diluapkan lewat perilaku. Mulai dari wajah yang cemberut hingga tak merespon ketika diajak berbicara.
ADVERTISEMENT
Ana pun dengan sabar menjelaskan kepada sang putra alasan dirinya tak boleh bermain di luar.
"Saya jelaskan kalau di luar sekarang ini ada virus berbahaya jadi tidak bisa bermain di luar. Memberikan pengertian harus pelan-pelan agar dia bisa paham, ya harus sabar lah. Lama-lama Vincen bisa memahami," simpul Ana.