Unesa Kenalkan Kamus Signalong untuk Anak Disabilitas yang Pertama di Indonesia

Konten Media Partner
18 September 2020 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Guna mendukung kemampuan komunikasi anak berkebutuhan khusus, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meluncurkan sebuah kamus Signalong pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kamus tersebut merupakan sistem bahasa isyarat berbasis kata kunci dan telah diadaptasi serta dimodifikasi sesuai dengan Bahasa dan budaya masyarakat Indonesia.
Kamus ini diperuntukan untuk anak-anak yang mengalami hambatan intelektual seperti anak autis, tuna grahita, tuna rungu, hingga cerebral palsy.
Drs. Sujarwanto M.Pd, salah satu penulis dalam kamus Signalong Indonesia mengatakan, kamus signalong ini berbasis pada komunikasi dan hanya mengisyaratkan pada kata kunci saja.
"Ini merupakan sumbangsih kita untuk anak-anak tuna rungu atau yang mengalami hambatan intelektual. Produk ini satu-satunya di Indonesia dan hanya ada di Unesa," kata Sujarwanto, Jumat (18/9)
Sujarwanto menjelaskan, kamus signalong ini juga dilengkapi dengan tema seperti rumah, sekolah dan masyarakat. Bahkan untuk bahasa isyaratnya juga disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sehingga siapa pun yang menggunakan ini (signalong) tidak akan kesulitan. Kalau hanya menguasai bahasa isyarat, yang mengetahui kan hanya orang tertentu. Kalau signalong kata kunci akan memperkaya komunikasi bukan memperkaya bahasa isyaratnya," jelasnya.
Sementara itu, Khofidotur Rofiah SPd tim peneliti lainnya mengungkapkan, signalong Indonesia berbeda dari bahasa isyarat seperti sistem informasi Bahasa Indonesia (SIBI) yang menggunakan abjad diisyaratkan dan bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang menggunakan gerakan isyarat kedua tangan.
"Signalong ini hanya mengisyarakat kata kunci dari apa yang ingin disampaikan. Misalnya ingin menyampaikan 'ibu membersihkan jendela'. Tidak perlu semuanya diisyaratkan, tetapi hanya diambil kata kuncinya saja, yakni 'membersihkan' ini saja yang diisyaratkan," kata Rofiah.
Selain itu, kamus yang telah diteliti sejak 2010 ini juga dilengkapi dengan 26 petunjuk tangan. Dimana petunjuk ini akan berguna ketika menyampaikan bahasa isyarat tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kamus tersebut juga telah dipraktikkan ke beberapa sekolah luar biasa.
"Untuk orang awan yang ingin belajar ini sangat mudah dipahami, apalagi dalam buku ini sudah ada gambar-gambar yang mendukung. Kamus ini masih akan terus berlanjut ke seri-seri berikutnya, untuk saat ini masih ada 600 kata dalam kamus ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi," pungkasnya.
Diketahui, Signalong Indonesia ini merupakan hasil Kerjasama antara Unesa, Kemendikbud dan Open University, United Kingdom.