Vaksin Dosis Kedua Kosong, Ini Penjelasan Dokter Bila Penyuntikan Terlambat

Konten Media Partner
3 Agustus 2021 13:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi dosis pertama di Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Pemberian dosis kedua hingga kini belum bisa dilakukan karena stok vaksin kosong. Foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi dosis pertama di Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Pemberian dosis kedua hingga kini belum bisa dilakukan karena stok vaksin kosong. Foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
Ketersediaan vaksin di Surabaya terutama untuk jenis Sinovac masih kosong. Imbasnya Pemkot Surabaya belum bisa melakukan vaksinasi dosis kedua untuk masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sekaligus dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya, Dr Agung Dwi Wahyu Widodo mengatakan, tidak ada masalah meski vaksin dosis kedua terlambat disuntikkan.
“Pernah kejadian di Amerika. Pemberian vaksin moderna dan pfizer ada keterlambatan. Kemudian mereka melakukan analisis ternyata masih bisa ditolerir. Asal apabila sudah tersedia, segera diberikan dosis kedua,” jelas Pakar Imunologi Unair ini, Selasa (3/8).
Dosis vaksin tahap kedua, kata dia, penting untuk diberikan. Sebab bila hanya satu dosis, potensi terpapar COVID-19 masih sangat tinggi.
“Jadi kenapa harus dua dosis? Itu karena bisa menurunkan angka terinfeksi COVID-19. Walaupun terlambat, tentunya harus diberikan dosis kedua. Jadi tidak masalah,” tukasnya.
Terkait batas maksimal pemberian vaksin Sinovac dosis kedua, Agung mengungkapkan bisa lebih dari 28 hari terhitung sejak dosis pertama disuntikkan.
ADVERTISEMENT
“Antara Sinovac dosis pertama dan kedua itu sekitar 14 hari. Seandainya mundur sampai 28 hari, tidak ada masalah. Namun kepastian pemberian dosis kedua ini harus benar-benar diberikan dan disiapkan,” pungkasnya.