Wali Kota Surabaya Klaim Jumlah Kematian karena COVID-19 Turun Selama PPKM

Konten Media Partner
26 Juli 2021 12:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.  Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Perpanjangan PPKM Level 4 telah berlangsung sejak 21 – 25 Juli. Bahkan Presiden Joko Widodo kembali melanjutkan penerapan PPKM Level 4 dari 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021, mendatang.
ADVERTISEMENT
Adanya penerapan PPKM tersebut, nyatanya membuahkan hasil di Kota Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, jika ada penurunan kasus aktif COVID-19 hingga kematian di Surabaya.
"Dari kasus PPKM kita mengalami penurunan. Jadi kasus sembuh sampai 1.000 lebih, kasus meninggal juga mulai turun. Jadi ini kita lakukan penguatan-penguatan," kata Eri ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (26/7).
Ia menuturkan, jika kasus kematian akibat COVID-19 di Surabaya dari yang awalnya 180 orang per hari, turun menjadi 85 orang. Meski demikian, pihaknya mengatakan, untuk menuntaskan penyebaran COVID-19 ini harus diputus dari hulunya (masyarakat).
Seperti di perkampungan, jika ada warga yang sakit maka harus diisolasi di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah agar tidak menularkan ke keluarga yang lain.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya COVID-19 bisa dipotong dari hulunya juga. Seperti di perkampumgan. Kalau ada yang sakit, harus ditarik, ditempatkan yang berbeda. Agar keluarganya tidak ikut tertular dan tidak keluar-keluar," kata Eri.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyatakat. Hal ini bertujuan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kita tidak pernah capek, tidak pernah menyerah, karena bagaimanapun mereka adalah warga saya. Dengan sabar dan ketenangan, harus kita sampaikan. Ini kita lakukan untuk kepentingan memutus mata rantai COVID-19," ucapnya.
Bahkan, pihaknya juga akan lebih gencar melakukan tracing untuk menemukan banyak kasus di masyarakat.
"Semakin kita melakukan tracing semakin banyak, kita juga tau apa yang kita lakukan. Itu buat saya. Tracing akeh, sing loro akeh (tracing banyak, yang sakit banyak) bukan Surabaya buruk. Tapi penanganan yang kita lakukan semakin masif," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, berdasarkan data dari laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/ selama sepekan perpanjangan PPKM terjadi tren penurunan pada kasus aktif.
Berikut data kasus aktif, sembuh, hingga meninggal saat perpanjangan PPKM di Surabaya:
21 Juli 2021
• Kasus COVID-19 aktif ada 10.557 naik 0,81%
• Sembuh 28.053 kasus, naik 2%
• Kumulatif kasus di Surabaya 40.095 naik 1,7%
• Kumulatif meninggal 1.485 naik 0,88 %
22 Juli 2021
• Kasus COVID-19 aktif ada 11.449 naik 8,4%
• Sembuh 28.806 kasus, naik 2,7%
• Kumulatif kasus di Surabaya 41.763 naik 4,2%
• Kumulatif meninggal 1.507 naik 1,5%
23 Juli 2021
• Kasus COVID-19 aktif ada 11.689 naik 2,1%
• Sembuh 30.234 kasus, naik 5%
• Kumulatif kasus di Surabaya 43.462 naik 4,1%
ADVERTISEMENT
• Kumulatif meninggal 1.539 naik 2,1%
24 Juli 2021
• Kasus COVID-19 aktif ada 11.552 turun 1,4%
• Sembuh 31.672 kasus, naik 4,8%
• Kumulatif kasus di Surabaya 44.774 naik 3%
• Kumulatif meninggal 1.580 naik 2,7%
25 Juli 2021
• Kasus COVID-19 aktif ada 10.550 turun 8,4%
• Sembuh 33.330 kasus, naik 5,2%
• Kumulatif kasus di Surabaya 45.487 naik 1,6%
• Kumulatif meninggal 1.607 naik 1,7%