Wali Murid Dipaksa Beli Seragam Baru, Dispendik Surabaya Tutup Koperasi Sekolah

Konten Media Partner
4 September 2021 7:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo. Foto: Dok.Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo. Foto: Dok.Basra
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mengingatkan kepala sekolah agar tidak memaksakan wali murid membeli seragam baru. Namun di lapangan, rupanya masih ditemukan warga yang merasa dipaksa untuk membeli seragam sekolah.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan keluhan seragam dari beberapa wali murid, Supomo menyampaikan, bahwa pihaknya sudah menemui mereka. Ia juga menyatakan bahwa saat ini sudah menutup sementara penjualan seragam di koperasi sekolah untuk dilakukan evaluasi.
"Alhamdulillah sudah kita datangi warga yang mengeluh. Kemudian untuk sekolah-sekolah, khususnya negeri, kita tutup penjualan seragam-seragam itu, jadi kita larang mereka menjual. Nanti kita akan lakukan evaluasi sebenarnya persoalannya dimana," jelasnya, (3/9).
Selama ini, Supomo menyebut, bahwa peserta didik memang membeli atribut untuk seragam di koperasi sekolah. Namun, karena timbul permasalahan, maka untuk saat ini penjualan seragam di koperasi sekolah ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi.
"Jadi nanti akan evaluasi, sehingga kemudian nanti baru bisa memutuskan setelah evaluasi munculnya persoalan-persoalan itu. Jadi kita tutup penjualan-penjualan (seragam) di sekolah. Kita evaluasi, hasilnya nanti kita laporkan kepada Pak Wali Kota," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Supomo kembali mengingatkan kepada kepala sekolah untuk tidak memaksakan, tidak mengharuskan dan tidak mewajibkan siswa atau wali murid membeli seragam baru.
Menurut dia, peserta didik masih bisa menggunakan seragam sebelumnya. Atau, jika siswa tersebut naik dari jenjang SD ke SMP, masih bisa menggunakan seragam dari kakak atau saudaranya.
"Bisa gunakan baju yang sudah ada. Atau mungkin gunakan baju punya kakaknya atau saudaranya yang masih bisa dipakai, pada prinsipnya seperti itu," tukasnya.