2 Rumah di Cepu Blora Terancam Longsor Tergerus Arus Sungai Bengawan Solo

Konten Media Partner
29 Mei 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo di Desa Jipang Kecamatan Cepu Blora, yang terancam longsor. Jumat (29/05/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo di Desa Jipang Kecamatan Cepu Blora, yang terancam longsor. Jumat (29/05/2020)
ADVERTISEMENT
Blora - Sebanyak 2 unit rumah yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo di Dukuh Judan Desa Jipang Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, terancam longsor, akibat arus air Bengawan Solo yang menggerus halaman belakang rumah warga tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini antara pondasi rumah warga tersebut dengan jurang yang longsor hanya berjarak tidak lebih dari 5 meter.
Mujiono (54), warga Dukuh Judan Desa Jipang RT 006 RW 002 mengatakan kondisi tersebut mulai terjadi kurang lebihsejak 2 bulanlalu. Menurutnya, dulunya jarak antara Bengawan Solo dengan rumahnya relatif agak jauh.
“Karena longsor tanah lapang di belakang rumah saya itu terus menerus semakin menciut,"" kata Mujiono, kepada awak media ini, Jumat (29/05/2020)
Kondisi tebing jurang di bantaran Sungai Bengawan Solo di halaman belakang rumah warga Desa Jipang Kecamatan Cepu Blora, yang longsor.
Dia mengaku, karena erosi atau longsornya tbing sungai Bengawan Solo tersebut semakin mendekati rumah, dirinya memilih membongkar dan memindahkan rumah belakang, sehingga saat ini hanya menyisakan pondasinya saja.
"Rumah yang belakang sudah saya pindahkan di samping rumah utama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mujiono menambhakan, lahan sepanjang 20 meter miliknya amblas diterjang arus Bengawan Solo.
"Dulu masih luas mas, kalau panjangnya 20 meter. Ya, karena ada penyedotan pasir, akibatnya longsor begini," tuturnya mengimbuhkan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Juari (50), yang tinggal persis di samping rumah Mujiono, hanya saja, rumah Juari agak jauh dengan longsoran, atau lebih dari 5 meter.
Juari selalu merasa was was Manakala terjadi banjir atau Bengawan Solo sedang pasang, terlebih lagi saat arusnya deras.
“Sering kali was was. Takuntya nanti tahu-tahu tanahnya amblas dibawa air atau longsor semakin melebar,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Desa Jipang Kecamatan Cepu, Ngadi, kepada awak media menuturkan bahwa sudah ada dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang datang ke Desa Jipang untuk melakukan pemantauan.
ADVERTISEMENT
Pihaknya merasa miris dengan kondisi tersebut. Dikhawatirkan, jika terjadi hujan lebat akan menambah parah kondisi longsor tersebut.
"Takutnya kalau hujan deras debit air meningkat dikhawatirkan semakin parah, warga sekitarpun juga mulai was-was" tutur Ngadi.
Pihaknya berharap kondisi tersebut segera ada penanganan dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com