6 Unit Rumah di Kunduran Blora Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi kebakaran 6 unit rumah di Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, Senin (26/10/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi kebakaran 6 unit rumah di Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, Senin (26/10/2020)
ADVERTISEMENT
Blora - Peristiwa kebakaran menghanguskan 6 unit bangunan rumah milik 2 orang warga Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, pada Senin (26/10/2020) pukul 00.10 WIB dini hari tadi.
ADVERTISEMENT
Keenam bangunan rumah tersebut masing-masing 3 unit rumah milik Takim (55) dan 3 unit rumah milik Sujarwo (45) ludes terbakar.
Tiak ada korban jiwa dalam kejadian tersebt, sementara, penyebab kebakaran atau sumber api diduga berasal dari bediang atau perapian yang sengaja dibuat di dalam kandang sapi miliik korban Takim, yang apinnya membesar dan merembet sehingga membakar rumah kedua korban.
Jajaran Polsek Kunduran, telah meninjau langsung ke lokasi kebakaran, dan menyampaikan beberapa pesan agar persitiwa serupa tidak terjadi lagi ke depan
Petugas pemadam kebakaran, saat berupaya memadamkan api kebakaran 6 unit rumah di Dukuh Ngreco Desa Botoreco Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, Senin (26/10/2020)
Kapolsek Kunduran Polres Blora, Iptu Lilik Eko Sukaryono SH MH mengungkapkan, diduga kebakaran tersebut terjadi akibat salah satu warga lalai mematikan api bediang di kandang ternak miliknya.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan saksi dan data di lapangan, kejadian itu berawal ketika pemilik rumah Sri Rumiyati (40), yang istri Takim alias Brosot (55), pada Minggu (25/10/2020) pukul 16.30 WIB menyalakan api bediang di kandang sapinya.
"Kandang sapi terletak tersebut di belakang rumah dan ditinggal pergi.” kata Iptu Lilik Eko Sukaryono, Senin (26/10/2020)
Kemudian, sekitar pukul 21.15 WIB, Rumiyati pergi ke kandang sapi berniat melihat bediang tersebut, apakah apinya sudah mati atau belum, namun hanya melihat dari pintu kandang. Karena tidak ada asap, ia mengira api itu sudah mati dan ditinggal tidur.
Selanjutnya sekitar pukul 00.00 WIB, Rumiyati terbangun karena mendengar suara mencurigakan seperti ada sesuatu yang terbakar dari belakang rumah.
ADVERTISEMENT
"Setelah di cek di belakang ternyata api sudah membesar membakar kandang sapinya." kata Kapolsek.
Rumiyati sempat panik dan berteriak minta tolong dan membangunkan suaminya, Takim. Karena keterbatasan air, api telah membesar dan membakar tiga rumah miliknya yang terbuat dari kayu jati. Tidak hanya itu, api juga membakar tiga rumah milik Sujarwo (45), yang masih tetangganya.
Lima unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Blora yang tiba di lokasi sempat kewalahan karena api sudah membesar. Hingga akhirnya sekitar pukul 02.00 WIB api baru dapat dipadamkan.
"Akibat kejadian itu, tiga rumah milik Takim dan tiga rumah milik Sujarwo tetangganya ludes terbakar. Masing- masing ditaksir mengalami kerugian kurang lebih 250 juta rupiah, sehingga total kerugian material akibat kebakaran itu mencapai Rp 500 juta." kata Iptu Lilik Eko Sukaryono.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Iptu Lilik Eko mengatakan, selama ini pihaknya tidak bosan untuk menyampaikan imbauan kepada warga, terutama yang beternak sapi agar hati hati dalam membakar bediang untuk ternak sapi.
Atas kejadian di Botoreco tersebut pihaknya kembali mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dan waspada terhadap api. Sekecil apapun itu jika tidak dimatikan akan berakibat fatal.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu waspada. Bagi warga desa yang memiliki sapi, sebelum tidur cek terlebih dahulu kandangnya. Jangan sampai terulang lagi,” kata Iptu Lilik Eko Sukaryono. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com