Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tercemar

Konten Media Partner
6 Desember 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi air Bengawan Solo di area Bendung Gerak Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi air Bengawan Solo di area Bendung Gerak Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kondisi air Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro beberapa hari terakhir ini yang berubah warna menjadi hitam kemerahan, menjadi perhatian berbagai pihak, terutama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pengujian dari sampel air yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro di sejumlah lokasi, kondisi air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro saat ini melebihi ambang batas baku mutu yang diijinkan atau tercemar, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi secara langsung.
Sebelumnya, berdasarkan uji yang dilakukan pada kurun 15-29 Mei 2019, kondisi air sungai Bengawan Solo juga diindikasikan tercemar.
Kepala Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM, saat beri keterangan pers.
Kepala Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM kepada awak media ini pada Jumat (06/12/2019) menuturkan bahwa setelah pihaknya mengetahui kondisi air sungai Bengawan Solo yang berubah warna menjadi hitam kemerahan, pihaknya pada Kamis (07/11/2019) lansung melakukan pengambilan sampel air Bengawan Solo di sejumlah titik yang baerbeda, untuk dilakukan uji laboratorium, di Laboratorium Lingkungan, Perum Jasa Tirta I, di Mojokerto.
ADVERTISEMENT
"Empat titik sample air diambil petugas yakni di Desa Payaman Kecamatan Ngraho, selanjutnya di bawah Jembatan Malo Kecamatan Malo, di Taman Bengawan Solo atau TBS Bojonegoro Kota, dan di Desa Kadungrejo Kecamatam Baureno. " kata Dr Hanafi MM.
Hanafi mengungkapkan bahwa dari hasil uji laboratorium, terhadap tiga parameter, yaitu kadar atau Kebutuhan Oksigen Biologis atau Biochemical Oxigen Demand (BOD), kadar Kebutuhan Oksigen Kimia atau Chemical Oxygen Demand (COD), dan kadar Oksigen Terlarut atau Dissolved Oxygen (DO), atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen, yang merupakan salah parameter penting dalam analisis kualitas air, didapati hasil bahwa mayoritas hasilnya melebihi ambang batas baku mutu dan ada yang kurang dari ambang batas yang diijinkan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini hasil uji laboratorium sample air sungai Bengawan Solo sudah keluar dan telah kami terima," kata Drs Hanafi MM.
Adapun hasil uji laboratorium di Desa Payaman Kecamatan Ngraho, terhadap tiga parameter, didapati hasil sebagai berikut: kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD) pada angka 7,25 mg/L, atau melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 3 mg/L. Kemudian untuk kadar Chemical Oxygen Demand (COD), pada angka 32,31 mg/L, melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 25 mg/L. Sedangkan kadar Oksigen Terlarut atau Dissolved Oxygen (DO), pada angka 2,2 mg O2/L, melebihi ambang batas baku mutu minimum yang diijinkan, yaitu 3 mg O2/L
Selanjutnya hasil uji laboratorium di bawah Jembatan Malo Kecamatan Malo, terhadap tiga parameter, didapati hasil sebagai berikut: kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD) pada angka 8,64 mg/L, atau melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 3 mg/L. Kemudian untuk kadar Chemical Oxygen Demand (COD), pada angka 27,77 mg/L, melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 25 mg/L. Sedangkan kadar Oksigen Terlarut atau Dissolved Oxygen (DO), pada angka 5,2 mg O2/L, memenuhi standar baku mutu minimum yang diijinkan, yaitu 3 mg O2/L.
ADVERTISEMENT
Hasil uji laboratorium di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota, terhadap tiga parameter, didapati hasil sebagai berikut: kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD) pada angka 6,27 mg/L, atau melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 3 mg/L. Kemudian untuk kadar Chemical Oxygen Demand (COD), pada angka 24,70 mg/L memenuhi standar namun mendekati ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 25 mg/L. Sedangkan kadar Oksigen Terlarut atau Dissolved Oxygen (DO), pada angka 2,3 mg O2/L, melebihi ambang batas baku mutu minimum yang diijinkan, yaitu 3 mg O2/L
Sedangkan hasil uji laboratorium di Desa Kadungrejo Kecamatam Baureno, terhadap tiga parameter, didapati hasil sebagai berikut: kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD) pada angka 7,77 mg/L, atau melebihi ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 3 mg/L. Kemudian untuk kadar Chemical Oxygen Demand (COD), pada angka 23,78 mg/L, memenuhi standar namun mendekati ambang batas baku mutu maksimal yang diijinkan, yaitu 25 mg/L. Sedangkan kadar Oksigen Terlarut atau Dissolved Oxygen (DO), pada angka 2,4 mg O2/L, melebihi ambang batas baku mutu minimum yang diijinkan, yaitu 3 mg O2/L
ADVERTISEMENT
"Air sungai Bengawan Solo yang diambil sample kemarin ternyata hasilnya mayoritas melebihi ambang ketentuan. Terutama kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD) pada angka 6-8 dari ambang batas yang diijinkan, maksimal 3," kata Hanafi.
Saat ditanya, apakah kondisi air Bengawan Solo tersebut masih laik untuk dikonsumsi manusia, Hanafi tidak bisa menjawab dengan tegas. Karena menurutnya, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menyatakan kelaikan air tersebut untuk dikonsumsi masyarakat. Selain itu, hingga saat ini DLH Bojonegoro juga belum mengetahui penyebab pasti pencemaran tersebut.
"Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi air Bengawan Solo tersebut. Dan kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan PDAM Bojonegoro." kata Hanafi. (rha/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Rina Handayani
Editor: Imam Nurcahyo
Editor: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com