Aksi Tawuran 'Perang Sarung' Marak di Tuban, Polisi: Hanya Main-main

Konten Media Partner
14 April 2022 18:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Tuban AKBP Darman, saat beri keterangan di Tuban. (foto: ayu/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Tuban AKBP Darman, saat beri keterangan di Tuban. (foto: ayu/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tuban - Aksi tawuran perang sarung dan petasan yang marak terjadi di wilayah Kabupaten Tuban di awal bulan Ramadan beberapa hari ini, menurut pihak kepolisian aksi tersebut hanya main-main saja.
ADVERTISEMENT
Dari penyelidikan aparat kepolisian, aksi tawuran yang terjadi di Kecamatan Jatirogo pada Minggu (03/04/2022) lalu, yang mengakibatkan seorang remaja dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri, antara pelaku dan korban hanya main karena masih teman satu sekolah.
Menurut Kapolres Tuban AKBP Darman, bahwa tren perang sarung sudah ada sejak jaman dahulu, bahkan dulu menggunakan petasan "bumbung" yaitu petasan yang terbuat dari bambu yang diisi dengan karbit.
Sementara aksi perang sarung yang terjadi di wilayah Kecamatan Jatirogo, Senori, dan Tuban, dilakukan oleh sekelompok remaja yang biasanya terjadi saat menjelang waktu sahur. Masing-masing kelompok saling serang menggunakan sarung sebagai senjata dan biasanya diawali dengan saling lempar petasan sebagai simbol dimulainya aksi perang sarung.
ADVERTISEMENT
"Itu hanya main-main saja, termasuk yang sudah kita periksa di Jatirogo juga hanya main karena masih teman satu SMP," ucap AKBP Darman. Rabu (13/04/2022).
AKBP Darman menjelaskan bahwa jika peristiwa yang terjadi di Kecamatan Jatirogo, para remaja hanya bermain perang sarung yang bagian ujungnya diikat terlalu keras, sehingga korban yang mengenai lemparan tersebut mengalami luka dan tidak sadarkan diri.
"Tidak ada luka berat hanya luka memar saja, saat orang tua kita panggil ternyata mereka saling kenal kerena tetangga dan satu sekolah," ucap Kapolres SKBP Darman.
Saat ditanya bagian ujung sarung diberi batu, Kapolres Tuban menyampaikan tidak ada unsur benda lain. Bahkan pihaknya juga menepis peristiwa tersebut bukan tawuran melainkan hanya bermain.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami sampaikan kepada seluruh jajaran Polsek untuk melakukan patroli skala besar yang melibatkan Koramil dan Satpol PP yang ada di kecamatan," kata AKBP Darman.
Pihaknya juga sudah memberikan perintah kepada anggota jajarannya untuk selalu mengawasi tempat rawan yang jadi perkumpulan sekelompok pemuda.
"Tradisi seperti itu kan harusnya bisa diganti yang positif, seperti ngaji di Alun-alun, kayak di Jogja yang viral ngaji di Malioboro," kata AKBP Darman.
Sementara, pada Rabu (13/04/2022) sekitar pukul 02.00 WIB, beredar video perang sarung dan petasan yang terjadi di GOR Tuban, dan dilanjutkan kembali pada Kamis pagi (14/04/2022). Sedangkan dari video yang beredar, aksi perang sarung yang terjadi di wilayah Kecamatan Senori, sekelompok remaja tak hanya lempar petasan dan perang sarung, namun mereka juga melempar botol kaca ke jalanan. (ayu/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com