Aliansi Mahasiswa Bojonegoro Tolak People Power

Konten Media Partner
20 Mei 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Bojonegoro, saat menggelar aksi di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro. Senin (20/05/2019).
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Bojonegoro, saat menggelar aksi di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro. Senin (20/05/2019).
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Diberitakan sebelumnya, aliansi organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Bojonegoro, yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Pergerakam Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menggelar aksi di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro. Senin (20/05/2019).
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa tersebut mendukung KPU untuk melanjutkan tahapan pemilu berikutnya, yaitu tahapan pengumuman hasil Pemilu 2019 dan menolak adanya isu people power yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2019.
Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Bojonegoro, saat laksanakan dialog dengan Komisioner KPU Bojonegoro. Senin (20/05/2019).
Setelah melaksanakan orasi di depan Kantor KPU, sejumlah perwakilan mahasiswa diterima oleh Komisione KPU Bojonegoro, Divisi Umum, Keuangan dan Logistik, Supardi dan Divisi Perencanaa dan Data Drs HA Kudlori MSi.
Selanjutnya masing-masing perwakilan mahasiswa yaitu dari GMNI Bojonegoro diwakili oleh Oscar Pekajangka, dari PMII Bojonegoro diwakili oleh Nurhayan dan dari HMI Cabang Bojonegoro diwakili oleh Rudi Hartono, menyampaikan pernyataan sikap, melalui Komisioner KPU Bojonegoro, untuk selanjutnya dapat diteruskan ke KPU RI.
ADVERTISEMENT
Ketua GMNI Bojonegoro Oscar Pekajangka, dalam pernyataannya menuturkan bahwa dalam aksi tersebut para mahasiswa mendukung KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk terus melaksanakan tahapan Pemilu 2019. Mereka juga mengecam segala bentuk tindakan dan upaya delegitimasi hasil pemilu.
“Kami mengucapkan turut berbelasungkawa kepada penyelenggara pemilu yang telah gugur dan mengapresiasi sebagai Pahlawan Demokrasi.” tutur Oscar Pekajangka.
Lebih lanjut Oscar Pekajangka juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan berbagai isu yang bertujuan memecah belah bangsa dan mendorong aparat penegak hukum untuk menjaga stabilitas negara.
Menurut mereka, isu yang sekarang ini berkembang, lebih mengacu atau berkepentingan dengan tujuan untuk melengserkan pemerintah yang sah dan isu seperti tersebut dibenturkan oleh beberapa pihak instansi yang dinilai kurang baik dalam bekerja.
ADVERTISEMENT
“Kita mendukung KPU untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu tahapan pengumuman hasil Pemilu 2019.” tuturnya.
Sementara, Ketua HMI Bojonegoro, Rudi Hartono, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa hari ini, Senin (20/05/2019), bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, dan dari aliansi mahasiswa akan mengucapkan sumpah mahasiswa terkait beberapa persoalan yang dianggap sangat penting.
Rudi Hartono juga menuturkan hahwa menurutnya KPU telah melaksanakan tugas dengan baik, adil dan jujur, terkait pelaksanaan pemilu 2019 dan tidak ada kecurangan.
“Kami akan mendukung tahapan pemilu 2019 dengan adil dan jujur. Kami akan mengecam pernyataan yang akan mendelegitimasi hasil pemilu 2019.” tutur Rudi Hartono.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pasca pemilu ini, ada isu yang sangat sensitif seperti adanya people power yang mana mahasiswa di Bojonegoro amat sangat menolak.
ADVERTISEMENT
“Saya tegaskan bahwa kegiatan ini bukan karena dukung mendukung paslon. Aksi ini hanya sebagai wujud apresiasi kami kepada KPU.” tuturnya.
Sementara Ketua PC PMII Bojonegoro, Nurhayan, dalam pernyataannya menuturkan bahwa sebagai wujud nasionalisme kepada negara Indonesia yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Bojonegoro, mengecam dengan adanya people power yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang di Jakarta.
“Semoga apa yang kita lakukan ini dapat disampaikan oleh jajaran KPU Bojonegoro kepada KPU RI. Kami di sini akan menyampaikan beberapa wacana yang muncul di berbagai media, yakni terkait people power yang mana di kegiatan tersebut tidak berlandaskan kepentingan rakyat akan tetapi untuk kepentingan politik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah pelaksanan dialog, dilaksanakan penandatanganan pernyataan dengan membentangkan kain putih untuk ditandatangani bersama oleh seluruh peserta aksi, sebagai bentuk penolakan akan adanya isu people power yang akan dialaksanakan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2019, sekaligus sebagai bentuk dukungan atas kinerja KPU Bojonegoro yang telah menyukseskan tahapan Pemilu di wilayah Kabupaten Bojonegoro. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com