Bosan Jadi Karyawan, Pria Bojonegoro Ini Jual Es Cao

Konten Media Partner
22 Januari 2021 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilham, pemuda asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota saat berjualan es cao susu. (foto: vera/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Ilham, pemuda asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota saat berjualan es cao susu. (foto: vera/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Setiap pagi, pria ini sibuk dengan susu, cao dan gula. Setelan resminya adalah kaos bola dan topi. Di gerobaknya ada beberapa buku yang bisa dibaca. Terkesan main-main, tetapi hasilnya bukan main.
ADVERTISEMENT
Ilham (30) pemuda asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota ini berjualan es cao susu. Saat ini Ilham telah memiliki dua gerobak atau lapak. Yang pertama ada di Jalan MH Thamrin, yang kedua ada di Panglima Polim. Dalam sebulan Ilham bisa meraup omzet lebih dari Rp 15 juta.
Dia memulai usaha jualan es cao sejak November 2018. Saat itu dia masih seorang karyawan, sedangkan istrinya di rumah.
"Saya merasa hidup kok begitu saja. Nggak ada tantangannya. Bosan jadi karyawan. Pingin jadi bos," kata Ilham sambil tertawa.
Ilham, pemuda asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota saat berjualan es cao susu. (foto: vera/beritabojonegoro)
Ide berjualan es cao inipun datang lantaran Ilham memang menyukai minuman ini. Dia berpikir, daripada dia selalu membeli, lebih baik dia berjualan sekalian. Bersama istri, dia menemukan resep es cao yang belum ada di Bojonegoro, yaitu es cao susu.
ADVERTISEMENT
"Kalau es cao dengan santan kan sudah banyak yang jual. Karena itu, kami ganti santan dengan susu. Harganya pun kami buat dengan harga yang relatif murah." kata Ilham.
Ilham dan istri saling membantu, saat Ilham kerja, maka istrinyalah mengantar pesanan. Ilham melakukan promosi lewat semua media sosial miliknya. Selain itu dirinya juga tergabung dalam grup Kuliner Bojonegoro. Selain pemasaran lewat online, Ilham juga menitipkan es cao susu di kantin-kantin sekolah.
"Saat itu kami memiliki anak yang masih bayi, jadi istri mengantar pesanan dengan menggendong bayi. Setelah modal cukup, kami memutuskan untuk membuka lapak dengan gerobak," ujarnya.
Pemilihan desain gerobak juga dicermati oleh Ilham. Dengan perhitungan yang matang, dia memilih gerobak dari galvalum dengan dicat warna kuning mentereng.
ADVERTISEMENT
Selain itu Ilham memilih lokasi yang dekat dengan sekolah. Gerobak pertama ada di Jalan MH Thamrin, yang kedua ada di Panglima Polim.
Setiap hari, ia mulai membuka lapak es cao susu dari pukul 08.00 WIB pagi hingga pukul 17.00 WIB petang. Es cao susu produksi Ilham sudah ada beberapa varian rasa, yakni original, cokelat, dan kopi. Harganya pun terjangkau, satu gelasnya antara Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu.
"Awalnya kami hanya menjual rasa original. Es cao susu saja. Tetapi seiring waktu, kami mendapat masukan untuk menambah varian rasa. Jadilah ada varian baru cokelat dan kopi," tutur ya mengimbuhkan.
Dalam sehari es cao susu bisa terjual antara 100-150 gelas. Dengan harga jual Rp 5 ribu saja, bila dihitung omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp 15 juta dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
"Pada awalnya kami tidak mengira bahwa penghasilan dari jualan es cao ini besar. Setelah beberapa bulan berjalan, saya memutuskan resign dari kantor untuk fokus jualan es cao susu," tutur Ilham.
Pria yang suka dengan warna kuning ini mengungkapkan bahwa banyak orang mengira usahanya merupakan waralaba. Bahkan ada juga ingin ikut jualan dari es cao susu miliknya, tapi Ilham belum bisa melayani.
Bagi pembaca yang tertarik, bisa mencoba nikmatnya es cao susu dengan datang langsung ke lapak atau memesan dengan menghubungi nomor +62 823-3186-4597. (ver/imm)
Reporter: Vera Astanti
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com