Cerita Pengusaha Suvenir di Bojonegoro Banting Setir Jadi Pedagang Nasi Kebuli

Konten Media Partner
10 Februari 2021 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nofi Eka (40) dengan nasi kebuli produksinya. (foto: vera/veritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Nofi Eka (40) dengan nasi kebuli produksinya. (foto: vera/veritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Ada pepatah Jawa yang mengatakan 'ora obah ora mamah', yang artinya kurang lebih kalau tidak mau bergerak maka tidak akan makan.
ADVERTISEMENT
Adanya pandemi COVID-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi, khususnya para pelaku usaha kecil dan mikro, sebab aktivitas masyarakat dibatasi. Salah satunya adalah pengusaha suvenir. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat pengusaha suvenir ini. Dari pengusaha suvenir, Nofi Eka (40) kini menggeluti bisnis kuliner nasi kebuli.
"Awalnya karena memang ingin cari peluang usaha lain saat usaha yang saya jalani omzetnya menurun. Lalu kepikiran nasi kebuli, karena di Bojonegoro jarang yang jual," kata Nofi Eka, kepada awak media ini, Rabu (10/02/2021).
Nasi kebuli merupakan hidangan nasi dengan rasa gurih yang khas. Nasi ini merupakan kesukaan Nofi Eka, sehingga dia memutuskan untuk menjual nasi kebuli. Namun menurut Nofi Eka, bila dijual di Bojonegoro menggunakan resep asli dari Arab, maka harganya akan sangat mahal.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya modifikasi pakai beras lokal, pakai rempahnya dikurangi dan taste rasanya condong ke lidah orang Jawa. Makanya nasi kebuli ini di namakan kebuli Djawa," kata Nofi Eka.
Nofi Eka (40) dengan nasi kebuli produksinya. (foto: vera/veritabojonegoro)
Nofi Eka menambahkan bahwa nasi kebuli berbeda dengan nasi uduk. Pada resep aslinya menggunakan beras basmati. Beras yang bulirnya berukuran lebih panjang dibanding beras biasa. Untuk agar harganya terjangkau, dia menggunakan beras lokal.
Ada tiga paket ditawarkan Nofi Eka. Paket 1 dengan harga Rp 10 ribu, Paket 2 dengan harga Rp 12 ribu, dan Paket 3 dengan harga Rp 15 ribu.
"Semua paket dilengkapi acar dan sambal. Harganya tergantung dari lauk-pauk yang dipilih oleh konsumen. Lauknya ada ayam goreng, ayam gongso, dan telur." kata Nofi Eka.
ADVERTISEMENT
Setiap hari Nofi Eka menjual sekitar 30 porsi nasi kebuli. Dia memasarkan masih melalui online. "Untuk sementara kami menjual secara online. Kita promosikan melalui media sosial," kata Nofi Eka.
Bagi pelanggan bisa memesan melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA) dan dirinya juga melayani pesan antar atau delivery order (DO) ke alamat konsumen. Ke depannya, Nofi Eka akan membuat beberapa outlet. Dia berupaya agar para pelanggannya bisa menjumpai nasi kebuli produksinya dengan mudah.
Saat ini nasi kebuli ini bisa dijumpai di Jalan Panglima Polim 73 Bojonegoro. Buka mulai pukul 10 WIB pagi sampai habis.
Bagi pembaca yang ingin memesan Nasi Kebuli Djawa ini bisa menghubungi nomor +62 888-0489-3701. (ver/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Vera Astanti
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com