news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak Pandemi COVID-19, PAD Sektor Pariwisata di Bojonegoro Turun Drastis

Konten Media Partner
15 April 2021 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Disbudpar Kabupaten Bojonegoro Budiyanto SPd, saat beri keterangan di kantornya. Kamis (15/04/2021) (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Disbudpar Kabupaten Bojonegoro Budiyanto SPd, saat beri keterangan di kantornya. Kamis (15/04/2021) (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Akibat adanya pandemi COVID-19 mulai awal tahun 2020 hingga saat ini, menyebabkan sejumlah event pariwisata tahunan di Kabupaten Bojonegoro terpaksa ditiadakan dan sejumlah objek wisata ditutup untuk umum.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Bojonegoro menurun drastis.
Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, target PAD sektor pariwisata tahun 2020 sebesar Rp Rp 811 juta, sementara realisasi pendapatan sebesar Rp 608,25 juta atau tercapai 75 persen.
Sementara target PAD pada tahun 2021 sebesar Rp 1,4 miliar, dan realisasi pendapatan hingga akhir Maret 2021 sebesar Rp 26,07 juta atau hanya sebesar 1,86 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro Budiyanto SPd, ditemui awak media ini di kantornya Kamis (15/04/2021) mengatakan bahwa dengan adanya pandemi -COVID19 menjadikan tiga objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Bojonegoro, yaitu Waduk Pacal, Kayangan Api, dan Dander Water Park harus ditutup total.
ADVERTISEMENT
"Hampir satu tahun tutup, Hal itulah yang menyebabkan PAD dari sektor pariwisata menjadi turun." kata
Budiyanto menambahkan bahwa terpuruknya bisnis pariwisata selama pademi COVID-19 tersebut menjadi tugas berat bagi pemerintah dan pengelola wisata untuk kembali mendongkrak kunjungan wisata ke Bojonegoro. Ia mengaku sudah berbincang dengan para pengelola objek wisata untuk menaikkan wisatawan.
"Kami juga telah memberikan pemgarahan kepada pelaku wisata terkait persyaratan baru untuk destinasi wisata yang diperbolehkan dibuka kembali." kata Budiyanto.
Masih menurut Budiyanto bahwa pada awal bulan bulan Maret 2021 kemarin, Pemkab Bojonegoro juga telah membuka dua objek wisata yaitu Kayangan Api dan Waduk Pacal. Menurutnya, dari dua objek wisata tersebut Disbudpar mendapatkan PAD sebesar Rp 26,07 juta, dengan rincian dari Wisata Kayangan Api sebesar Rp 16,65 juta dan dari Wisata Waduk Pacal sebesar Rp 9,42 juta.
ADVERTISEMENT
"Target tahun 2021 ini sama dengan tahun 2019 lalu, sebesar 1.4 miliar rupiah. Untuk realisasi pendapatan sebesar 26,07 juta." kata Budiyanto.
Masih menurut Budiyanto bahwa dibukanya dua lokasi wisata yang dikelola oleh Pemkab Bojonegoro tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, mulai dari wajib pakai masker dan jaga jarak, serta pembatasan jumlah pengunjung hanya 50 persen.
"Setiap lokasi wisata harus ada pos pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Skala Mikro." kata Budiyanto.
Saat ini, Disbudpar Kabupaten Bojonegoro telah siap jika nantinya pariwisata dibuka secara normal seperti biasanya, akan tetapi harus melihat kondisi perkembangan COVID-19 di Kabupaten Bojonegoro. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
ADVERTISEMENT
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com