Diduga Tercemar, Air Sungai Bengawan Solo di Blora Berubah Warna

Konten Media Partner
1 Juli 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
ADVERTISEMENT
Blora - Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora beberapa hari terakhir ini berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Setelah beberapa bulan lalu pernah tercemar, beberapa hari terakkhir ini air Bengawan Solo diduga kembali tercemar.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Suratman mengatakan, perubahan warna air ini terjadi sudah hampir seminggu.
“Terjadi sudah sering, beberapa bulan lalu juga hitam ada seperti busa. Ini kembali lagi, sudah hampir seminggu,” tutur Suratman, Rabu (01//07/2020)
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
Dirinya mengaku tidak tahu asal mula air sungai tersebut bisa menjadi coklat kehitam-hitaman seperti itu, yang ia tahu sampai di Desa Medalem warna airnya sudah seperti itu.
“Dari mananya kurang tahu, yang jelas sampai sini sudah hitam, yang kami khawatirkan perubahan air ini membawa dampak buruk karena air menjadi tercemar dan membuat kulit gatal,” jelasnya
Ia berharap dinas terkait bisa segera mengecek kondisi air yang ada di sunga Bengawan Solo tersebut dan dirinya juga berharap semoga air bisa segera normal kembali.
ADVERTISEMENT
“Semoga segera dilakukan pengecekan, kalau seperti ini terus mau mancing jadi takut jika nanti berpengaruh pada ikan juga,” tuturnya
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Blora, Warsit saat beri keterangan di tepi Bengawan Solo Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Rabu (01//07/2020)
Sementara itu, salah satu anggota Komisi C DPRD Kabupaten Blora, Warsit yang membidangi Dinas Lingkungan Hidup mendesak dinas terkait agar segera melakukan pengecekan kondisi air Bengawan Solo yang berubah warna menjadi hitam.
“Kami mendesak Pemerintah Pusat maupun pemerintah Provinsi untuk segera mengecek pencemaran ini. Karena ini akan berdampak bagi masyarakat Blora, terlebih ini sudah memasuki musim kemarau,” tutur Warsit
Pihaknya menjelaskan bahwa air Bengawan Solo saat ini digunakan untuk air PDAM, sehingga jika ini terus dilakukan dikhawatirkan akan berdapak pada masyarakat.
"PDAM Blora ini memiliki pelanggan sekitar 19 ribu, jadi jika air Bengawan Solo tercemar, tentu aliran akan berhenti, seperti tahun kemarin, airnya berubah menjadi hitam dan dipakai mandi terasa gatal, padahal air sudah di olah oleh PDAM, oleh karena itu kami mendesak segera ada pengecekan pencemaran ini,” tutur Warsit.
ADVERTISEMENT
Warsit juga menyampaikan, pencemaran ini sering terjadi, bahkan pencemaran ini sudah terjadi sejak sekitar tahun 2000, padahal semasa ia kecil sungai tidak pernah tercermar seperti ini, namun belakangan ini sungai Bengawan Solo sering tercemar.
“Kemungkinan ini dari limbah yang ada di wilayah hulu sungai, jadi hal ini tentu sangat disayangkan, jika tidak segera dihentikan tentu ikan-ikan yang ada di Bengawan Solo banyak yang mati, kata Warsit.
Sekadar diketahui, pencemaran sungai Bengawan Solo tidak terjadi kali ini saja, namun beberapa bulan lalu juga sempat terjadi pencemaran serupa, bahkan air sungai Bengawan Solo sempat ada seperti busa dan berubah menjadi hitam pekat. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com