Dinkes Bojonegoro Laksanakan Program ORI Difteri Putaran Kedua

Konten Media Partner
15 Agustus 2018 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinkes Bojonegoro Laksanakan Program ORI Difteri Putaran Kedua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, mulai bulan Juli 2018 hingga pertengahan Agustus 2018 ini, telah melaksanakan program outbreak response immunization (ORI) putaran kedua, yang merupakan imunisasi terhadap wabah kejadian luar biasa (KLB) difteri di Kabupaten Bojonegoro, yang ditetapkan pada Januari 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada bulan Pebruari 2018 lalu, Dinas Kesehatan Bojonegoro juga telah melaksanakan program ORI putaran pertama. Sedangkan untuk putaran ketiga, akan dilaksanakan pada bulan November 2018.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Totok Ismanto BSc SPd M MKes, saat dihubungi awak media ini melalui sambungan telepon seluler pada Rabu (15/08/2018) sore mengungkapkan hingga Agustus 2018 ini, di Kabuapten Bojonegoro terdapat 13 kasus (suspect) difteri, namun yang positif hanya 3 anak.
Menurutnya, jika dalam 1 kawasan sudah berstatus KLB difteri, maka semua anak usia 1-19 tahun harus mendapat tambahan ORI difteri sebanyak 3 kali.
“Jadi intinya pada saat daerah tersebut dinyatakan KLB difteri, maka semua anak usia 1-19 tahun wajib mendapatkan kembali imunisasi difteri tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.” jelas Totok Ismanto.
ADVERTISEMENT
Totok menambahkan, di Kabupaten Bojonegoro terdapat 318.523 anak usia 1-19 tahun yang menjadi sasaran ORI difteri. Sementara dari total sasaran tersebut, pada program ORI putaran kedua ini telah tercapai sebanyak 235.643 anak, atau 73,98 persen.
“Hingga akhir bulan Agustus ini akan kila lakukan sweeping bagi anak yang belum mendapatkan imunisasi program ORI,” jelas Totok Ismanto.
Totok menerangkan, untuk teknis pelaksanaan program ORI difteri ini dilaksanakan oleh tenaga medis dari puskesmas di masing-masing daerah. Untuk anak usia balita, dilaksanakan di Posyandu atau Puskesmas. Untuk Anak usia sekolah, dilaksanakan di sekolah masing masing.
“Petugas media akan mendatangi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Berkaitan hal tersebut, pihaknya menghimbau kepada para orang tua sasaran atau yang memiliki anak usia 1-19 tahun, diharapkan tidak sampai ketinggalan imunisasi ORI difteri.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai ada yang ketinggalan. Kenapa harus 3 kali, supaya kekebalannya optimal.” pesannya
Namun demikian, jika masih ada yang ketinggalan atau belum menerima imunisasi program ORI, agar segera membawa anak-anaknya tersebut ke puskesmas terdekat.
“Jika ada yang tertinggal, segera ke puskesmas terdekat. Imunisasi ini gratis tanpa biaya.” pungkasnya.
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman corynebacterium diphteriae. Penyakit ini sangat mudah menular dan berbahaya, soalnya bisa menyebabkan kematian. Kematian terjadi akibat sumbatan jalan napas atau komplikasi ke jantung oleh karena aktivasi toksin kuman difteri.
Upaya pencegahan harus dilakukan bersama dengan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat akan hal kejadian luar biasa (KLB) difteri. (red/imm)
Foto: Salah satu kegiatan imunisasi difteri di Kabupaten Bojonegoro
ADVERTISEMENT