Diskusi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Digelar di Bojonegoro

Konten Media Partner
17 November 2020 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi dan pertemuan yang bertajuk 'Kopilaborasi'  yang digelar Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, di Bojonegoro. Selasa (17/11/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi dan pertemuan yang bertajuk 'Kopilaborasi' yang digelar Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, di Bojonegoro. Selasa (17/11/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, menggelar diskusi dan pertemuan yang bertajuk 'Kopilaborasi' atau Ngopi dan Kolaborasi. Selasa (17/11/2020).
ADVERTISEMENT
Diskusi yang digelar di salah satu hotel di Bojonegoro tersebut mengambil tema Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, sekaligus guna menyerap aspirasi dari masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jatim, yang diwakili Kepala Bidang Komunikasi Publik, Edi Supaji; Kepala Bidang Kesmas Bakorwil Bojonegoro, Edy Sigit; Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Machmudi; perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Bojonegoro, dan diikuti oleh perwakilan Kepala Desa dari Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lapongan; Pendamping Desa, dan Pegiat Media Sosial (Medsos).
Kepala Bidang Komunikasi Publik, Dinas Kominfo Provinsi Jatim, Edi Supaji menyampaikan bahwa meski adanya pandemi Covid-19, bukan berati aksi radikalisme dan terorisme tidak ada, sehingga sinergi seluruh komponen bangsa menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Kondisi yang kondusif sekarang ini, berkat sinergi berbagai pihak, mulai dari TNI, Poolri dan semua elemen masyarakat. Untuk itulah perlu sinergi dari semua pihak." kata Edi Supaji.
Edi menjelaskan bahwa pada konteks inilah, Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) sebagai kepanjangan tangan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BPN PT) yang ada di daerah, merupakan bentuk konkrit sinergi dan kerjasama seluruh komponen masyarakat. Namun menurutnya, FKPP belum semua provinsi ada dan saat ini baru ada di 32 provinsi.
"Sinergi seluruh komponen bangsa menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam menanggulangi terorisme. Hal itu karena negara melalui aparat pemerintah tidak bisa sendirian dalam memerangi, menindak ,dan mencegah terorisme, sehingga butuh keterlibatan semua pihak dalam melakukan upaya tersebut." kata Edi Supaji..
ADVERTISEMENT
Diskusi dan pertemuan yang bertajuk 'Kopilaborasi' yang digelar Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, di Bojonegoro. Selasa (17/11/2020)
Kepala Bidang Kesmas Bakorwil Bojonegoro Edy Sigit, dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan kerjasama dan sinergi antara aparat pemerintah dan masyarakat, sebagai upaya mengoptimalkan pelibatan masyarakat guna mencegah radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, aksi terorisme senantiasa mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak masa orde lama hingga masa reformasi.
"Aktivitas kelompok teroris dengan aksi dan ancaman kekerasannya kerap menjadi hantu yang menakutkan bagi kedamaian masyarakat dan kedaulatan bangsa ini. Tidak ada strategi tunggal, karena kelompok teror selalu bergerak dinamis mengadaptasi perubahan lingkungan strategis, baik lokal, nasional, maupun global.
Edy mengungkapkan bahwa berbagai kebijakan yang diambil oleh negara dalam pengalaman menanggulangi terorisme telah menyadarkan bahwa terorisme bukan persoalan pelaku, jaringan, sasaran, dan aksi brutalnya saja.
ADVERTISEMENT
"Terorisme adalah persoalan ideologi, keyakinan, dan pemahaman yang keliru tentang cita-cita yang tidak sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila." kata Edy Sigit
Oleh karenanya, lanjut Edy, diperlukan penguatan nilai-nilai lokal guna mencegah paham radikal. Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal merupakan penguat solidaritas dan kohesivitas masyarakat.
"Sinergi seluruh komponen bangsa menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam menanggulangi terorisme. Hal itu karena negara melalui aparat pemerintah tidak bisa sendirian dalam memerangi, menindak ,dan mencegah terorisme, sehingga butuh keterlibatan semua pihak dalam melakukan upaya tersebut." kata Edy Sigit. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT