Ekonomi Industri Kreatif di Bojonegoro Hadapi Sejumlah Kendala

Konten Media Partner
29 Mei 2019 21:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk-produk kerajinan yang dipamerkan di Galeri Gedung Pamer Produk Unggulan Koperasi dan UKM Bojonegoro, di Jalan Pattimura Bojonegoro.
zoom-in-whitePerbesar
Produk-produk kerajinan yang dipamerkan di Galeri Gedung Pamer Produk Unggulan Koperasi dan UKM Bojonegoro, di Jalan Pattimura Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Dewan Riset Daerah Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (29/05/2019), bertempat di Ruang Anglin Dharma Pemkab Bojonegoro menggelar acara rapat kerja (raker) untuk mendorong peningkatan Ekonomi Industri Kreatif dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Namun para pelaku Ekonomi Industri Kreatif di Kabupaten Bojonegoro ternyata masih menemui sejumlah kendala.
Produk-produk kerajinan yang dipamerkan di Galeri Gedung Pamer Produk Unggulan Koperasi dan UKM Bojonegoro, di Jalan Pattimura Bojonegoro.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto SH MSi, usai kegiatan tersebut kepada awak media ini menuturkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro, pada akhir Pebriuari 2019, terdapat 16 sektor industri kretif, dengan jumlah unit usaha sebanyak 13.598 unit.
Menurutnya, dari jumlah tersebut 90,14 persen didominasi oleh industri kriya (kerajinan), yaitu sebanayak 6.478 unit atau 47,64 persen, dan kuliner sebanyak 5.780 unit, atau 42,50 persen.
“Baru kemudia disusul oleh industri fesyen atau busana, sebanyak 1.193 unit, atau sebesar 8,77 persen dan sisanya sebesar 1 persen terdiri dari sejumlah unit usaha.” kata Agus Supriyanto.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Agus menuturkan bahwa jika dikelola secara maksimal, Ekonomi Industri Kreatif di Kabupaten Bojonegoro cukup potensial dalam pengentasan kemiskinan. Ia mencontohkan, dari industri kerajinan dan kuliner tersebut, jika masing-masing mempekerjakan 3 orang saja, tentu cukup banyak tenaga kerja yang terserap.
“Jumlah tenaga kerja yangg terserap dari sektor industri kreatif ini cukup besar, sehingga cukup potensial dalam menekan angka kemiskinan di Bojonegoro,” tuturnya.
Namun demikian, Agus juga tidak menampik bahwa selama ini terdapat sejumlah kendala yang dihadapi para pelaku industri keratif tersebut.
“Ada tiga faktor utama yang dihadapi para pelaku industri kreatif tersebut, yaitu masalah mindset atau pola pikir, kemudian masalah desain, dan yang ketiga adalah pemasaran.” tuturnya.
Ia membeberkan bahwa dalam hal mindset atau pola pikir, masih banyak para pelaku usaha yang menjalankan usahanya secara konvensional dan belum mengelola usahanya secara maksimal, dengan memanfaakan segala potensi yang ada. Padahal pihaknya selama ini juga telah melakukan banyak sekali pembinaan dan pelatihan, agar industri kreatif dapal lebih berkembang lagi, namun karena akibat pola pikir dari pelaku usaha tersebut sehingga mereka kembali menjalankan usaha secara konvensional
ADVERTISEMENT
“Seringkali kita temui mereka sudah merasa cukup dengan usaha yang digelutinya sekarang ini, sehingga tidak bberusaha meelakukan ekspansi usaha,” tutur Agus.
Sementara, untuk permasalahan desain, masih banyak produk-produk industri kreatiif yang kurang menarik. Terkait hal tesebut, pihaknya juga telah berupaya menggandeng dunia pendidikan untuk membantu para pelaku usaha tersebut dalam merancang desain dan kemasan produk industri kreatif tersebut.
“Dan dalam pemasaran, masih banyak industri kreatif yang kesulitan menjual hasil produksinya. Meskipun sebagian mereka sudah melakukan penjualan melalui online dan mengikuti pameran-pameran, namun masalah penjualan masih menjadi kendala sejumlah industi kreatif di Bojonegoro.” katanya.
Guna mendorong peningkatan Industri Kreatif di Kabupaten Bojonegoro tersebut, pihaknya telah berupaya melalukan sejumlah terobosan, diantaranya dengan menggandeng dunia usaha korporasi maupun melalui regulasi yang mendukung peningkatan Ekonomi Industri Kreatif tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami juga berharap dukungan semua pihak untuk membantu peningkatan Industri Kreatif di Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam acara rapat kerja (raker) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Dewan Riset Daerah Kabupaten Bojonegoro, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, manyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro berkomitmen meningkatkan ekonomi kreatif dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Bojonegoro. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com