Foto: Tempuh 25 Km Antar Kotak Suara ke TPS Terpencil di Bojonegoro

Konten Media Partner
16 April 2019 22:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Perjuangan mengawal logistik Pemilu 2019 hingga ke lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang memiliki medan yang berat dan sulit dijangkau, rupanya bukan hanya terjadi di luar Pulau Jawa saja. Namun, di wilayah Kabupaten Bojonegoro juga ada sejumlah TPS yang berada di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada Selasa (16/4), aparat kepolisian di Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil.
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
Sebagaimana yang disampaikan Kapolsek Ngambon, AKP Supriyono, di wilayah kerjanya terdapat sejumlah TPS yang berada di daerah terpencil, yaitu di Desa Nglampin, tepatnya di TPS 8 di Dukuh Mundu dan TPS 9 di Dukuh Gondang, TPS 10 dan 11 di Dusun Tamberan.
“Jarak yang harus kami tempuh menuju lokasi desa tersebut kurang lebih sejauh 25 kilometer, dan waktu yang diperlukan untuk sampai ke lokasi desa tersebut kurang lebih selama 1,5 jam,” kata AKP Supriyono.
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
Menurutnya, empat orang anggotanya, yaitu Aipda Dasim dan Aiptu Kurniyanto, didampingi Bripka Datera dan Bripka Andy Kurnia, harus berjuang untuk dapat sampai di lokasi TPS tersebut. Kendaraan yang membawa logistik Pemilu 2019 itu harus berjuang melewati satu-satunya jalan menuju dusun tersebut yang kondisinya berlumpur.
ADVERTISEMENT
“Terkadang petugas harus mencangkul tebing jalan yang sempit, agar kendaraan pengangkut logistik dapat melintas di jalan tersebut,” kata AKP Supriyono.
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
Hal serupa juga disampaikan Kapolsek Kedungadem, AKP Agus El Fauzy. Dua orang anggotanya, yaitu Bripka Abdul Muchib dan Brigpol Arwendho Pramughita, harus berjuang cukup ekstra saat mengawal logistik pemilu menuju TPS 1 di Dusun Bunten Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem.
“Jalan menuju dusun tersebut hanya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua,” kata AKP Agus El Fauzy.
Petugas Polres Bojonegoro, harus menempuh medan yang sulit saat mengawal distribusi logistik Pemilu 2019 ke sejumlah TPS daerah terpencil. Selasa (16/04/2019)
Dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer dan waktu tempuh 2,5 jam, kedua anggota Polsek Kedungadem tersebut saat melewati jalan tanjakan dan medan jalan yang rusak atau sangat becek. Terkadang mereka harus bahu-membahu dengan sesama rekan, dengan cara mendorong motor dari belakang agar bisa melewati medan jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selalu menjadi cerita yang sangat mengesankan saat harus mengawal kotak suara ke wilayah tersebut setiap ada proses pemungutan suara, baik Pemilu maupun Pemilukada," kata AKP Agus El Fauzy. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo