Gubernur Jatim Pantau Pencarian Korban Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Tuban

Konten Media Partner
5 November 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jatim saat memantau proses pencarian korban perahu tenggelam di Tambangan Gemblo, yang menghubungkan Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Rengel, Tuban. Jumat (05/10/2021) (foto: dak istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jatim saat memantau proses pencarian korban perahu tenggelam di Tambangan Gemblo, yang menghubungkan Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Rengel, Tuban. Jumat (05/10/2021) (foto: dak istimewa)
ADVERTISEMENT
Tuban - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (05/11/2021) memantau proses pencarian korban perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo, di Tambangan Gemblo, yang menghubungkan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, dengan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Gubernur Jatim didampingi oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Kapolres Tuban dan Dandim Tuban.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa dalam Undang-undang nomor 24 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat regulasi bahwa penyeberangan sungai harus ada SK Bupati. Namun, setelah melihat kondisi penyeberangan yang cukup banyak harusnya ada administrasi terkait kelaikan armada dan sertifikasi nahkoda.
"Penyeberangan yang kita lihat kan tidak terlalu lebar begitu ya, tapi bahwa mestinya regulasi itu bisa kita rapikan bersama," tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jatim saat kunjungi Posko Induk Kecelakaan Perahu Tenggelam di Tambangan Gemblo, di Desa Ngadirejo, Rengel, Tuban. Jumat (05/10/2021) (foto: dak istimewa)
Gubernur menyampaikan bahwa terkait hal tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memastikan bagaimana sertifikasi nahkoda dan kelaikan armada.
"Itu dari pusat, lalu bisakah kita dapat garanti bahwa sertifikasi nahkoda dan kelaikan itu bisa cepat dan gratis," ucap Khofifah Indar Parawansa.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat harus bisa memastikan bahwa sertifikasi tersebut gratis. Sehingga, mereka yang sumber mata pencaharian dari penyeberangan ini bisa mendapatkan sertifikasi murah.
Khofifah juga berharap pembanguan Jembatan Kanor-Rengel yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban dapat segera selesai.
"Mudah-mudahan akhir tahun ini proyek jembatan sudah selesai sehingga akses bagi mobilitas masyarakat dari Tuban dan Bojonegoro bisa lebih mudah, aman dan nyaman," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky pada kesempatan tersebut mengucapkan bela sungkawa kepada korban yang terkena musibah tenggelamnya perahu penyeberangan tersebut.
"Pagi hari ini tadi ditemukan lagi satu korban. Total korban sekitar 19 orang," ucap Aditya Halindra Faridzky.
Sedangkan kepastian jumlah total korban, pihaknya masih terus mencari. Bahkan pencarian di hari ketiga sudah mencapai sekitar 47 kilometer.
ADVERTISEMENT
"Mohon doanya semoga seluruh korban segera ditemukan," kata Bupati Aditya Halindra Faridzky. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com