Harga Cabai Merah Anjlok hingga Rp 7.000 per Kg, Petani di Bojonegoro Pasrah

Konten Media Partner
12 September 2021 13:43 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman cabai merah besar milik petani di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman cabai merah besar milik petani di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Petani cabai merah besar (lompong) di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku pasrah dengan kondisi harga jual di pasaran yang turun drastis.
ADVERTISEMENT
Saat ini harga jual cabai merah besar di tingkat petani anjlok hingga tinggal Rp 7.000 per kilogramnya, sehingga membuat para petani di desa tersebut merugi.
Harga tersebut sebetulnya sudah mengalami peningkatan, karena sebelumnya harga jual di tingkat petani sempat hanya di kisaran Rp 3.500 per kilogram. Padahal pada bulan Mei atau jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, harga jual di tingkat petani berkisar Rp 35 ribu per kilogram.
Sementara, harga titik impas agar para petani cabai merah besar tidak merugi yaitu di kisaran Rp 12.000 per kilogram.
Petani cabai merah besar di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
Salah satu petani cabai merah besar di di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Heru Saputra (45) kepada awak media ini Minggu (12/09/2021), mengatakan bahwa musim panen kali ini tak sepenuhnya disambut gembira oleh para petani, karena harga jual cabe merah besar yang mereka budidayakan tidak sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
Heru mengaku, pada akhir bulan Agustus kemarin, harga jual di tingkat petani bahkan hanya sebesar Rp 3.500 per kilogram. Sementara saat ini harganya sudah berangsur naik hingga Rp 7.000 per kilogram.
"Sejak sepekan terakhir ini harga sudah mulai merangkak naik, meski tidak seperti musim panen sebelumnya yang mencapai 15 ribu rupiah per kilogram," kata Heru.
Petani cabai merah besar di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
Heru mengungkapkan bahwa kualitas hasil panen cabai merah besar musim ini tergolong cukup baik dan minim dari gangguan hama. Hal ini dibuktikan dengan buah cabe yang tidak mudah rontok atau membusuk. Sehingga hasil panen para petani cukup baik, hanya saja harganya saat ini masih belum sesuai yang diharapkan para petani.
Menurutnya, harga titik impas agar para petani cabai merah besar tidak merugi yaitu di kisaran Rp 12.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
"Kalau kondisi harga ini terus berlanjut dapat memyebabkan kerugian besar bagi petani." kata Heru Saputra.
Atas kondisi tersebut para petani mengaku hanya bisa pasrah. Mereka berharap pemerintah turun tangan sehingga harga cabe merah besar kembali stabil, setidaknya bertahan di kisaran Rp 15.000 per kilogramnya sehingga tak membuat petani merugi.
"Ya tetap dijual meskipun harganya turun. Gimana lagi, kami hanya bisa pasrah. Harapannya ada dukungan dari pemerintah agar para petani tidak merugi." kata Heru .
Sementara itu, berdasarkan penelusuran awak media ini di pasar tradisional Sumberrejo, Bojonegoro, hari ini harga jual cabai rawit di kisaran Rp 18.000 per kilogram, sementara harga cabai merah keriting Rp 15.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah besar (lompong) Rp 14.000 per kilogram. (dan/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Dan Kuswan
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com