Ibu Remaja di Bojonegoro Yakini Anaknya Meninggal Bukan karena Kecelakaan

Konten Media Partner
13 Februari 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibunda Galang, Eko Cahyo Puspaningrum, warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya Selasa (13/02/2024) (Aset: imam nurcahyo/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Ibunda Galang, Eko Cahyo Puspaningrum, warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya Selasa (13/02/2024) (Aset: imam nurcahyo/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Seorang remaja bernama Galang (18), warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia di jalan raya Bojonegoro-Nganjuk, turut Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Senin dini hari (12/02/2024).
ADVERTISEMENT
Sumber dari kepolisian menyebutkan bahwa korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, namun ibu korban meyakini bahwa anaknya meninggal bukan akibat kecelakaan, karena dari keterangan teman-teman anaknya atau saksi yang ada di lokasi kejadian, mereka mengaku sempat dikeroyok segerombolan orang tidak dikenal.
“Intinya saya dan keluarga menyakini anak saya (meninggal) tidak kecelakaan. Kalau kecelakaan saya tahu ada luka-luka lembab (babras), tapi ini lukanya khusus kepala saja. Saya berkeyakinan kalau anak saya kecelakaan, (lukanya) tidak seperti itu.” tutur Eko Cahyo Puspaningrum, saat ditemui di rumahnya. Selasa (13/02/2024).
Menurut Eko Cahyo, dari luka-luka yang diderita anaknya ada beberapa kejanggalan, sehingga dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas apa penyebab kematian anaknya.
ADVERTISEMENT
“Saya janggalnya itu waktu dimandikan, di dahinya itu ada dua luka agak dekok (dalam) seperti bekas sabetan dan di kepala bagian belakang itu ada seperti lubang dan darahnya tidak berhenti-berhenti.” tutur Eko Cahyo Puspaningrum.
Eko Cahyo Puspaningrum menambahkan bahwa selain luka di kepala, ada luka memar di paha, yang kemungkinan akibat jatuh, tapi di kaki dan tangan bersih atau tidak ada luka sama sekali.
“Intinya saya dan keluarga menyakini anak saya (meninggal) tidak kecelakaan. Kalau kecelakaan saya tahu ada luka-luka lembab (babras), tapi ini lukanya khusus kepala saja. Saya berkeyakinan kalau anak saya kecelakaan, (lukanya) tidak seperti itu.” Eko Cahyo Puspaningrum.
Masih menurut Eko Cahyo Puspaningrum bahwa tempat jatuhnya anaknya itu tidak ada benda tumpul karena jatuhnya di rumput atau tanah. Selain itu banyak darah berceceran di jalan.
ADVERTISEMENT
“Tempat jatuhnya Galang itu tidak ada benda tumpul atau apa pun, soalnya di rumput. Untuk darah yang berceceran (di jalan) itu kemungkinan posisi sudah luka lalu kepalanya pusing atau gimana, lalu jatuh di rumput. kita tidak tahu,” kata Eko Cahyo Puspaningrum.
Lebih lanjut Eko Cahyo Puspaningrum memohon kepada aparat kepolisian agar mengusut kasus yang menimpa anaknya tersebut dengan tuntas. Dirinya juga berharap agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
“Intinya saya memohon kepada Pak Kapolres Bojonegoro kalau mendengar saya, saya minta keadilan anak saya. Kalau Galang tidak ada (meninggal), saya sudah mengikhlaskan, saya minta keadilan anak saya, biar anak saya juga tenang. Saya minta kasus ini diusut dengan tuntas, dan semoga tidak terjadi lagi peristiwa seperti yang menimpa anak saya,” kata Eko Cahyo Puspaningrum.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolsek Dander, Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jadmiko SH, dikonfirmasi awak media ini menyampaikan bahwa meninggalnya korban Galang akibat kecelakaan lalu-lintas.
“Indikasi awal kecelakaan, untuk perkembangan masih dilakukan pendalaman dan penyelidikan,” tutur Kapolsek Dander AKP Jadmiko. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com