Jaga Stabilitas Bahan Pokok, TPID Bojonegoro Gelar Pertemuan

Konten Media Partner
8 April 2021 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hight level meeting (HLM), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Bojonegoro. Rabu (07/04/2021) (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Hight level meeting (HLM), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Bojonegoro. Rabu (07/04/2021) (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada Rabu (07/04/2021) menggelar pertemuan tingkat tinggi atau hight level meeting (HLM),
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang digelar di ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro tersebut guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Bojonegoro, jelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idulfitri tahun 2021.
Hadiri dalam pertemuan tersebut Bupati Bojonegoro, Kepala Perwakilan BI Jatim, Kepala OJK Reg 4 Jatim, Kepala BPS Jatim, Forkopimda Bojonegoro, dan diikuti oleh Kepala OPD Pemkab Bojonegoro.
Untuk diketahui, seiring menurunnya angka penyebaran COVID-19 di Jawa Timur dan keberhasilan pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah, membuat angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan pertama 2021 di angka -0,92 persen year of year (YoY). Kondisi tersebut semakin membaik jika dibandingkan dengan triwulan keempat 2020 lalu yang berada di angka -3,33 persen YoY.
ADVERTISEMENT
Sementara, sampai dengan Maret 2021, inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur sebesar 1,29 persenYoY, lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 2,28 persen YoY.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara hight level meeting (HLM), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Bojonegoro. Rabu (07/04/2021) (foto: istimewa)
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan mendorong usaha kecil, mikro, menengah, dan besar, untuk terus bergerak.
Menurutnya, selain melalui upaya sektor perekonomian masyarakat, pemerintah juga terus memaksimalkan belanja daerah, sebagai salah satu upaya meningkatkan daya dorong peningkatan perekonomian masyarakat.
"Di Kabupaten Bojonegoro sempat terjadi inflasi, namun tidaklah signifikan yaitu diangka 0,34 persen dikarenakan adanya kenaikan harga di beberapa komoditas bahan pokok. Namun hal tersebut akan kita pantau menjelang bulan puasa dan lebaran untuk menjaga stabilitas harga pasar." tutur Bupati Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Bupati Anna Muawanah menjelaskan bahwa, Pemkab Bojonegoro terus berupaya meningkatkan perekonomian dan pendapatan daerah. Menurutnya, beberapa program yang sifatnya bantuan langsung bagi masyarakat telah disalurkan agar dapat merangsang daya beli masyarakat. Hal ini untuk menjaga agar terjadi perputaran roda perekonomian di masyarakat.
"Kita akui, pandemi ini sangat berdampak terhadap daya beli masyarakat. Harapannya, program dari pemerintah dapat merangsang perekonomian masyarakat." kata Bupati Anna Muawanah. (adv/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com