Jelang Iduladha, Harga Cabai di Bojonegoro Naik, Harga Tomat Anjok

Konten Media Partner
10 Agustus 2019 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang pedagang bumbu dapur dan sayur mayur di Bojonegoro.
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang pedagang bumbu dapur dan sayur mayur di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Jelang perayaan hari raya iduladha 1440 H, harga sejumlah komoditas, di pasar tradisional di Kabupaten Bojonegoro, khususnya harga sayur-mayur dan bumbu dapur, terpantau relatif stabil.
ADVERTISEMENT
Salah satu komoditas yang terus mengalami kenaikan yaitu cabai, yang mengalami kenaikan antara 10 hingga 15 persen, jika dibanding harga pada minggu sebelumnya. Sementara harga tomat anjlok dari 70 persen dari harga pada minggu sebelumnya.
Menurut keterangan Zulaikah (49) salah satu pedagang sayur mayur dan bumbu dapur di Pasar Desa Sumberrejo Bojonegoro, menuturkan harga cabai rawit saat ini Rp 80 ribu per kiligram, sementara harga pada minggu lalu berkisar Rp 72 ribu per kilogramnya.
Untuk harga cabai keriting (tampar) saat ini Rp 86 ribu per kiligram, sementara harga pada minggu lalu berkisar Rp 75 ribu per kilogramnya.
"Sejak Idulfitri lalum harga cabai terus mengalami kenaikan," tuturnya, Sabtu (10/08/2019) siang kepada berita bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Untuk harga sayur mayur, menurutnya relatif stabil. Wortel dan kentang, sejak sebulan lalu stabil pada harga Rp 12 ribu per kilogram, Kentang sejak sebulan lalu stabil pada harga Rp 12 ribu per kilogram, sementara untuk kol, sejak sebulan lalu stabil pada harga Rp 7 ribu per kilogram.
Hanya harga tomat yang mengalami penurunan cukup tajam hingga 70 persen. Pada minggu lalu harga tomat berkisar Rp 10 ribu per kilogram, namun saat ini harganya tinggal Rp 3 ribu per kilogram.
"Sementara Buncis yang mengalami kenaikan dari 11 ribu rupiah per kilogram, saat ini mencapai 18 ribu rupiah per kilogram," katanya.
Wiwied Prihartani (49), salah seorang pengusaha rumah makan di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro mengaku dengan adanya harga cabai yang terus bertahan mahal ini, sedikit membuat masalah bagi pengusaha rumah makan, namun menurutnya hal tesebut masih wajar, mengingat setiap jelang perayaan idulfitri hingga iduladha, harga cabai selalu naik, dan itu sudah berlangsung dan hampir terjadi setiap tahun.
ADVERTISEMENT
“Tidak masalah. Dan kami juga tidak mengurangi bumbu untuk memasak. Termasuk tidak menaikkan harga makanan." kata Wiwied.
Namun demikian, Wiwied berharap agar harga kebutuhan pangan di pasar dapat stabil, mengingat kenaikan harga seperti ini berlangsung hampir tiap tahun dan sepertinya tidak ada perhatian dari pemerintah.
"Entah bagaimana caranya, seharusnya pemerintah mampu mengatasi permasalahan tersebut atau menstabilkan harga. Kalau panen raya, harga anjlok, kasihan para petani. Kalau pasokan kurang, harga melonjak, yang kasihan warga masyarakat pembeli. Semoga harga bisa stabil, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan," tutunya berharap. (red/imm)
Reporter: Mulyanto
Editor: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbiit di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT