Jelang Ramadan, Harga Bawang di Pasar Kota Bojonegoro Meroket

Konten Media Partner
22 April 2019 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang pedagang bumbu dapur dan kebutuhan pokok di pasar Bojonegoro Kota.
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang pedagang bumbu dapur dan kebutuhan pokok di pasar Bojonegoro Kota.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Jelang datangnya bulan suci Ramadan, harga bawang merah dan bawang putih di pasar Bojonegoro Kota mengalami kenaikan cukup signifikan. Diduga penyebab utama naiknya kedua komuditas tersebut akibat tingginya permintaan dan minimya stok barang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang disampaikan Muntiah (50) salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kota Bojonegoro, kepada awak media ini Senin (22/04/2019). Dirinya mengaku kenaikan harga bumbu dapur tersebut kemungkinan juga diakibatkan karena minimnya pasokan dari para petani, sedangkan permintaan di pasar sanidiri setiap harinya cukup tinggi.
Salah seorang pedagang bumbu dapur dan kebutuhan pokok di pasar Bojonegoro Kota.
Menurutnya harga bawang merah sejak sebulan terakhir mengtalami beberapa kali kenaikan, mulai dari lima belas ribu rupiah per kilogram, kemudian menjadi tiga puluh ribu rupiah per kilogramnya dan kini jelang datangnya bulan suci Ramadan, atau sejak seminggu terakhir, harga bawang merah meroket tinggi hingga mencapai empat puluh lima ribu rupiah per kilogramnya.
Selain bawang merah, kenaikan juga terjadi pada bawang putih, yang sebelumnya harga bawang putih berada di kisaran tiga puluh ribu rupiah per kilogram, namun kini juga naik menjadi empat puluh lima ribu rupiah per kilogramnya
ADVERTISEMENT
“Yang naik bawang merah dan bawang putih, sampai empat puluh lima ribu rupiah per kilogram. Untuk harga bumbu dapur yang lainnya hampir tidak ada yang naik,” tutur Muntiah.
Masih menurut Muntiah bahwa akibat kenaikan bawang merah dan bawang putih tersebut membuat penjualan kedua komoditas tersebut menurun. Dirinya berharap agar harga kedua barang tersebut segera kembali stabil dikisaran dua puluh ribu rupiah per kilogramnya.
"Semoga harganya kembali normal," tutur Muntiah berharap. (mol/imm)
Reporter: Muliyanto
Editor: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com