Jelang Ramadan, Harga Bumbu Dapur dan Sayuran di Pasar Bojonegoro Relatif Stabil

Konten Media Partner
7 Mei 2018 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jelang Ramadan, Harga Bumbu Dapur dan Sayuran di Pasar Bojonegoro Relatif Stabil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Siti Ainun Rodhiyah
Bojonegoro kota - Jelang bulan Ramadan, sejumlah harga sejumlah kebutuhan pangan, diantaranya bumbu dapur dan sayur-mayur di pasar tradisional Bojonegoro sampai hari ini relatif stabil.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Khotimah (55), asal Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro Kota, salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kota Bojonegoro, pada awak media beritabojonegoro.com, Senin (07/05/2018).
Saat ditemui di tokonya, Khotimah menjelaskan bahwa sejak sebulan terakhir hingga detik ini, harga bumbu dapur dan sayur-mayur masih stabil. Menurutnya, kenaikan harga tergantung dari distributor atau suplier. Jika harga dari suplier naik, pedagang juga akan menaikkan hargganya.
"Harga di pasar akan naik, menyesuaikan dengan harga dari suplier," terangnya.
Khotimah menuturkan, dalam seminggu terakhir ini harga bumbu dapur dan sayur-mayur tidak mengalami kenaikan, diantaranya Kol atau Kubis Rp 5.000 per kilogram, Wortel Rp 7.000 per kilogram, Kentang Rp 10.000 per kilogram, Cabe Hijau besar Rp 15.000 per kilogram, Cabai Merah besar Rp 27.000 per kilogram, Cabe Keriting Rp 22000 per kilogram, Cabai Rawit Merah Rp 18.000 per kilogram,, Cabai Rawit hijau Rp 11.000 per kilogram, Tomat Rp 5.000 per kilogram, Bawang Merah Rp 25.000 per kilogram dan Bawang putih Rp16 000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
“Seminggu ini harga cukup stabil dan hampir tidak ada kenaikan,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Heri (40) warga Kelurahan Karangpacar Kecamatan Kota Bojonegoro. Heri yang biasa mengambil kulakan sayur-mayur dan bumbu dapur dari wilayah Kabupaten Kediri menjelaskan bahwa hingga hari ini masih belum ada kenaikan harga yang signifikan.
Dirinya memperkirakan harga kebutuhan panggan termasuk sayur-mayur akan naik saat masuk bulan Ramadan dan jelang perayaan hari raya Idul Fitri, karena saat puasa dan lebaran, jumlah kebutuhan bahan pangan meningkat.
"Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok biasanya juga tergantung meningkatnya kebutuhan masyarakat.” jelas Heri.
Namun demikian, Heri berharap tahun ini tidak ada kenaikan harga yang cukup tinggi, mengingat jika terjadi lonjakan harga, dapat dipastikan jumlah pembeli menurun atau mengurangi jemlah belanjanya. Sebaliknya, jika tidak ada kenaikan yang signifikan, biasanya pembeli semakin banyak.
ADVERTISEMENT
"Semoga bulan puasa tahun ini harga tidak naik dan laris dagangannya," harapnya. (iin/imm)