Jembatan Bojonegoro - Blora, Jadi Akses Menuju Bandara Ngloram

Konten Media Partner
1 Juli 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bojonegoro, dan Wakil Bupati Blora, bersama jajaran forpimda dari kedua daerah, saat hadiri Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) pembangunan Jembatan Luwihhaji-Medalem Rabu (01/07/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bojonegoro, dan Wakil Bupati Blora, bersama jajaran forpimda dari kedua daerah, saat hadiri Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) pembangunan Jembatan Luwihhaji-Medalem Rabu (01/07/2020).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Diberitakan sebelumnya pada Rabu (01/07/2020) telah dilaksanakan Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) pembangunan Jembatan Luwihhaji-Medalem (LUME), yaitu jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah didampingi Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan jembatan tersebut sekaligus sebagai pembuka akses wilayah selatan dan sebagai akses masyarakat untuk menuju Bandara Ngloram, terlebih Pemkab Blora juga sedang melakukan tahapan pembangunan Bandara Ngloram.
“Waktu itu kami dipanggil salah satu Menteri dan disampaikan bahwa Bojonegoro mungkin ikut mendukung terhadap pelaksanaan pemaksimalan terhadap operasional Bandara. Sehingga kami juga menyiapkan jembatan dan sebagainya. Jadi ini semangat membangun kawasan,” ucap Bupati Anna Muawanah dalam sambutannya.
Bupati Anna Muawanah juga menyampaikan bahwa pembangunan jembatan Medalem-Ngraho masih seperti schedule semula, dan sesuai target semula akan kita selesaikan di tahun 2020. Ada pembagian tugas, Blora membuat DED (Detail Engineering Design).
“Kami berbagi tugas dengan pemkab blora, target akhir tahun jembatan sudah jadi, sehingga waktu yang tinggal sekitar 6 bulan ini semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin” tutur Bupati Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah saat beri sambutan dalam Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) pembangunan Jembatan Luwihhaji-Medalem (LUME). Rabu (01/07/2020).
Anna menjelaskan Pemkab Bojonegoro akan terus berkoordinasi dengan Kabupaten Blora agar pembangunan jembatan ini bisa terealisasi tepat waktu.
“Semangat kita untuk bersama-sama membangun kawasan, terlebih ini manfaatnya bisa dirasakan oleh dua kabupaten yang terpisahkan sungai bengawan solo, jadi jika jembatan ini nanti jadi tentuk akses mudah terlaksana,” Tutur Anna Muawanah.
Saat disinggung terkait anggaran, Bupati menjelaskan bahwa Jembatan Luwihhaji-Medalem dibangun dengan anggaran dari APBD tahun 2020 dari Kabupaten Bojonegoro dengan total pagu anggaran Rp. 97.632.864.000.
“Lebar jalan nantinya sekitar 7 meter dan dua meter ada trotoar untuk para pejalan kaki, sedangkan untuk tiang pancangnya menggunakan 5 tiang sesuai sila pada pancasila,” kata Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro, dan Wakil Bupati Blora, bersama jajaran forpimda dari kedua daerah, saat hadiri Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) pembangunan Jembatan Luwihhaji-Medalem Rabu (01/07/2020).
Sementara itu, Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah bekerjasama untuk membangun jembatan dan memberikan dukungan terhadap operasional Bandara Ngloram serta bersedia bekerjasama membangun kawasan perbatasan.
“Kami sangat berterimakasih kepada bupati Bojonegoro, berkat kerjasama ini, mimpi warga sejak lama untuk memiliki jembatan terwujud juga.” kata Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman
Menurutnya, nantinya warga Blora wilayah Selatan tidak perlu berputar puluhan kilometer ke Cepu lagi ketika ingin ke Ngawi, Madiun, dan sekitarnya. Langsung potong kompas Menden-Ngraho. Tidak perlu pakai perahu juga, karena hingga kini masih menggunakan perahu untuk penyeberangan motor dan sepeda.
“Mohon doanya semoga proses pembangunan berjalan lancar, sehingga akhir 2020 sudah bisa digunakan untuk memperlancar akses ekonomi dan sosial di kedua wilayah, Aamiin. Semangat membangun kawasan, bersama-sama membangun Blora,” tutur Wakil Bupati Blora..
ADVERTISEMENT
Untuk fisik jembatan, menurutnya akan dibangun dengan rangka baja yang terdiri dari lima bentang menggunakan rangka baja tipe A. Anggaran jembatan berkisar Rp 90 miliar dari APBD Bojonegoro TA 2020, dan dilaksanakan oleh rekanan PT. Dwi Ponggo Seto dari Ponorogo, Jawa Timur.
Sedangkan proyek pembangunan jalan akses menuju Jembatan yang dilakukan Pemkab Blora juga mulai dikerjakan senilai Rp 8,2 miliar (APBD Blora 2020) oleh rekanan yang sama, karena dibuat satu paket dengan jembatan.
Dirinya juga bersyukur karena tahapan pembangunan jembatan ini sudah memakan waktu lama, dan akhirnya bisa dilaksanakan di tahun 2020 ini.
“Setelah dilantik sebagai Wakil Bupati di tahun 2016 lalu, kita ajak staf khusus Wapres untuk meninjau penyeberangan Bengawan Solo di Desa Medalem. Kemudian komunikasi terus kita jalin dengan Pemkab Bojonegoro. Alhamdulillah Bupati Bojonegoro, Ibu Anna Muawanah merespon baik, sehingga pertengahan 2019 kemarin terjalin penandatanganan MoU (kerjasama) pembangunan jembatan antara Blora dan Bojonegoro oleh Dinas PUPR masing-masing kabupaten,” kata Arief Rohman.
ADVERTISEMENT
Wabup juga berharap sinergitas antara Blora dan Bojonegoro terus terjalin, dan jalinan kerja sama terus berlanjut, salah satunya pada bandara ngloram,jika ada anggota DPRD Bojonegoro mau ke Jakarta dapat lewat Cepu.
"Pembangunan terus berlanjut, semoga awal tahun ada pesawat ATR 72 mendarat di Cepu, rencana dari Halim ke Cepu. Selain Kabupaten Blora, keberadaan bandara ini nantinya juga akan dimanfaatkan oleh beberapa Kabupaten tetangga seperti Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Rembang, hingga Grobogan bagian timur. Dengan begitu diharapkan Blora bisa menjadi pintu gerbang ekonomi baru di Jawa Tengah bagian timur." katanya.
Terpisah, Suparman (46) salah satu warga Desa Medalem, merasa senang karena kini pembangunan jembatan sudah bisa dilaksanakan.
“Alhamdulillah, maturnuwun sanget. Sudah sangat lama masyarakat sini mengharapkan ada jembatan. Selama ini berputar jauh ke Cepu jika ingin ke Ngraho, Ngawi dan sekitarnya. Kalau kemarau bisa naik perahu nyebrang, kalau pas banjir ya muter ke Cepu jauh,” ucapnya
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui bersama, proses perencanaan pembangunan jembatan ini sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu. Setelah dilantik sebagai Bupati Bojonegoro pada bulan September 2018, DR. Hj. Anna Muawanah jajaran pemkab blora pada bulan November 2018 meninjau langsung titik lokasi usulan pembangunan jembatan di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho.
Bahkan rombongan para pimpinan daerah ini sempat menyeberang Bengawan Solo menggunakan perahu tradisional menuju Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, dan berdialog dengan masyarakat sekitar yang menginginkan adanya jembatan guna memperlancar akses transportasi.
Rencana inipun semakin kuat dengan terlaksananya Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bupati Bojonegoro dengan Bupati Blora tentang pembangunan jembatan Bengawan Solo Luwihaji-Medalem pada bulan Mei 2019. Dimana sesuai perjanjian ini, Blora bertugas untuk menyusun DED dan membebaskan lahan di wilayah Medalem. Sedangkan Bojonegoro siap melaksanakan pembangunannya, dan pembebasan lahan di wilayah Luwihaji. (teg/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com