Jembatan Darurat di Bojonegoro Putus Diterjang Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Konten Media Partner
2 November 2020 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forpimca Kedungadem saat laksanakan pengecekan kondisi jembatan darurat di Desa Panjang, yang terputus akibat diterjang arus air sungai. Senin (02/11/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Forpimca Kedungadem saat laksanakan pengecekan kondisi jembatan darurat di Desa Panjang, yang terputus akibat diterjang arus air sungai. Senin (02/11/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sebuah jembatan darurat yang dibuat dari bambu, yang menghubungkan Dusun Tlawah dan Dusun Tempuran, di Desa Panjang Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (02/11/2020) terputus akibat diterjang arus air sungai, sehingga aktivitas warga di Dusun Tlawah terganggu.
ADVERTISEMENT
Putusnya jembatan darurat tersebut akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (01/11/2020) malam hingga Senin (02/11/2020) dini hari tadi, sehingga sungai yang melintas di desa setempat meluap yang menghanyutkan jembatan darurat tersebut.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut, sementara kurugian material masih dalam pendataan aparat setempat.
Forpimca Kedungadem saat laksanakan pengecekan kondisi jembatan darurat di Desa Panjang, yang terputus akibat diterjang arus air sungai. Senin (02/11/2020)
Kapolsek Kedungadem, Inspektur Satu (Iptu) Fatkur Rahman SH, saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan bahwa jembatan darurat di Desa Panjang Kecamaan Kedungadem, yang menghubungkan Dusun Tlawah dan Dusun Tempuran, terputus akibat terseret arus air sungai yang meluap.
"Jembatan darurat dibuat sebagai akses sementara dikarenakan Jembatan Utama di Dusun Tlawah sedang dalam pembangunan," kata Kapolsek Kedungadem, Iptu Fatkur Rahman SH.
ADVERTISEMENT
Iptu Fatkur Rahman menerangkan bahwa setelah pihaknya menerima laporan, dirinya bersama Forpimca kedungadem segera mendatangi lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan Olah TKP.
Dari keterangan saksi-saksi, kronologi kejadian tersebut bermula pada Minggu (01/11/2020) malam hingga Senin (02/11/2020) di wilayah Kecamatan Kedungadem dan sekitarnya terjadi hujan lebat, sehingga sunagi yang melintas di Desa Panjang meluap dan menghanyutkan jembatan darurat di Dusun Tlawah Desa Panjang
"Jembatan darurat tersebut diperkirakan hanyut pukul 02.00 WIB dan pada sekira pukul 05.00 WIB masyarakat mengetahui bahwa jembatan darurat tersebut sudah hilang," kata Iptu Fatkur Rahman
Masih menurut Iptu Fatkur Rahman bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang dapat digunakan warga untuk akses menuju Dusun Tlawah Desa Panjang. Sementara pembangunan jembatan utama sudah berjalan 5 bulan namun sampai dengan saat ini belum selesai.
ADVERTISEMENT
"Dusun Tlawah Desa Panjang dihuni sekitar 395 Kepala keluarga. Dengan terputusnya jembatan darurat tersebut aktivitas warga terganggu," kata Kapolsek Kedungadem, Inspektur Satu (Iptu) Fatkur Rahman SH
Kepala Desa Panjang Kecamatan kedungadem, Hari Hartono, dihubungi awak medi ini melalui sambungan telepon seluler pada Senin (02/11/2020) pagi menjelaskan bahwa jembatan darurat tersebut diperkirakan hanyut diterjang arus air sungai pada Senin (02/11/2020) sekitar pukul 02.00 dini hari.
"Kejadiannya tadi malam, jam 2 malam, ada banjir besar, terus hanyut," tutur Hari Hartono, melalui sambungan telepon.
Hari Hartono menjelaskan bahwa Jembatan Panjang tersebut menghubungkan Dusun Tlawah dan Dusun Tempuran.
Menurutnya, dengan putusnya jembatan darurat tersebut untuk sementara warga yang hendak beraktivitas masih bisa melewati Desa Banaran atau Desa Dayukidul, namun jaraknya relatif jauh dan hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas.
ADVERTISEMENT
"Lewan Banaran atau Dayukidul masih bisa. Tapi kalau kendaraan roda 4 tidak bisa, hanya kendaraan roda 2," kata Hari Hartono.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya akan segera mengupayakan pembangunan jembatan darurat, agar warga masyarakat di dusun tersebut dapat kembali melintas.
"Secepatnya akan kita kerjakan untuk pembangunan jembatan darurat, sehingga masyarakat dapat kembali melintas," kata Kepala Desa Panjang, Hari Hartono.
Untuk diketahui, jembatan darurat di Dusun Tlawah Desa Panjang Kecamatan Kedungadem tersebut dibuat pada akhir Juni 2020 lalu sehubungan jembatan utama dibongkar untuk dilaksanakan pembangunan.
Jembatan Panjang tersebut dibangun menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Desa (BKD) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro 2019, dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 4 meter. Namun hingga awal November 2020 ini, pembangunan jembatan tersebut tak kunjung usai, sehingga warga yang hendak melintas harus melewati jembatan darurat yang saat ini terputus akibat hanyut diterjang banjir.
ADVERTISEMENT
Dengan putusnya jembatan darurat tersebut aktivitas 395 kepala keluarga (KK), warga masyarakat di Dusun Tlawah Desa Panjang Kecamatan kedungadem Kabupaten Bojonegoro terganggu. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com