Jogo Bojonegoro, Kapolres Silaturahmi dengan Pengurus Perguruan Silat

Konten Media Partner
10 Mei 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi saat melakukan silaturahmi dengan organisasi bela diri pencak silat PSHT dan PSHW Cabang Bojonegoro. Kamis ((09/05/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi saat melakukan silaturahmi dengan organisasi bela diri pencak silat PSHT dan PSHW Cabang Bojonegoro. Kamis ((09/05/2019)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi pada Kamis (09/05/2019) malam, melakukan silaturahmi dengan organisasi bela diri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW ) Cabang Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut dalam rangka menjaga kedamaian dan juga keamanan serta ketertiban di Wilayah Hukum Polres Bojonegoro.
Bertempat di sekretariat PSHT jalan Kolonel Sugiono Kabupaten Bojonegoro, Kapolres bertemu dengan pimpinan Cabang PSHT dan PSHW Bojonegoro. Turut hadir pula Wakapolres Bojonegoro, Kasat Binmas Polres Bojonegoro dan juga Kasat Intel Polres Bojonegoro.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga menyampaikan bahwa kamtibmas di wilayah kabupaten Bojonegoro juga menjadi tanggung jawab semua pihak.
Menurutnya, dengan adanya kejadian gesekan antara organisasi pencak silat di wilayah Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, antara PSHW dan PSHT dipastikan tidak akan merambat ke wilayah Bojonegoro, dikarenakan suasana dan kondisi Bojonegoro sangat berbeda, keakraban antar dua organisasi PSHT dan PSHW di Bojonegoro selalu dan terus membangun persaudaraan.
ADVERTISEMENT
"Kedua organisasi ini PSHT dan PSHW di Bojonegoro hubungan keduanya sangat harmonis, apalagi kedua pimpinanya juga menjadi pimpinan di Bojonegoro Kampung Pesilat sehingga bisa mengakomodir dari masing masing perguruan untuk terus menciptakan perdamaian diantara warga pencak silat baik PSHT dan PSHW maupun organisasi yang lain," tutur Kapolres.
AKBP Ary Fadli memastikan hubungan baik kedua organisasi PSHT dan PSHW di Bojonegoro ini akan dapat membantu untuk keamanan dan juga kedamaian serta ketertiban di wilayah Bojonegoro. Dengan Persaudaraan yang terus dibangun oleh semua perguruan Pencak Silat di Bojonegoro diharapkan juga menjadi pioner pembangunan dan masa depan Bojonegoro yang lebih baik.
"Dengan adanya kampung pesilat kami yakin dan berharap agar Bojonegoro akan terus kondusif dari gangguan keamanan dan ketertiban," kata Kapolres.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Kapolres juga berpesan kepada para pengurus dalam menyikapi kabar atau informasi di medsos, yang belum diketahui kejelasannya.
“Untuk menjadi perhatian, agar masyarakat tidak langsung menerima mentah mentah terkait adanya isu isu yang dibuat oleh orang orang yang tidak diketahui, dengan menyebarkan informasi yang dapat membuat keresahan dan ketidak nyamanan masyarakat.” kata Kapolres berpesan.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi saat melakukan silaturahmi dengan organisasi bela diri pencak silat PSHT dan PSHW Cabang Bojonegoro. Kamis ((09/05/2019)
Sementara itu Ketua PSHT Cabang Bojonegoro Wahyu Subagdiono mengatakan bahwa kondisi Organisasi Pencak silat di Bojonegoro berbeda dengan dibeberapa daerah lain, karena dengan adanya BKP, bisa menjadikan dan menciptakan kerukunan anggota pencak silat.
Dengan seringnya kegiatan dan pertemuan antar perguruan silat baik melalui jalur BKP dan jalur IPSI maka dapat membangun kerukunan antar warga dan anggota pencak silat di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
"Kita terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan juga kepada pimpinan pencak silat di Bojonegoro, apalagi saya dan ketua Cabang PSHW hampir setiap hari berkomunikasi karena saya sebagai ketua IPSI Bojonegoro dan beliau sebagai sekretarisnya pasti tidak lepas komunikasi," kata Wahyu Subakdiono.
Ketua Cabang PSHW Bojonegoro, Sasmito juga menyatakan hal yang sama dengan adanya BKP kondisi pencak silat di Bojonegoro sangat berbeda dengan daerah lain, adanya BKP sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat Bojonegoro.
"Jika memang ada riuh kecil dilapangan oleh oknum oknum berharap bisa diselesaikan ditingkat BKP dan organisasi masing masing, kecuali pelanggaran hukum berat," tuturnya..
Sasmito juga berharap dengan adanya beberapa konflik di luar Bojonegoro tidak akan berdampak di Bojonegoro, apalagi postingan postingan yang ada di media sosial jangan sampai menjadi ajuan dan langsung mempercayainya, karena informasi apapun yang masuk harus di cerna terlebih dahulu dan jangan sampai menjadi provokasi dimasyarakat.
ADVERTISEMENT
"Bahayanya medsos sangat kuat karena berawal dari postingan yang tidak sepenuhnya dan hanya setengah setengah dan tidak mengetahui kebenarannya bisa menjadi masalah jika diteruskan dan akhirnya menjadi dampak buruk," tambah sasmito.
Dirinya berharap dan mengajak semua untuk bijak menanggapi segala bentuk postingan di medsos apalagi yang berhubungan dengan provokasi dan konflik sehingga bisa menjadikan Bojonegoro lebih kondusif. (*/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com