Kapolres Bojonegoro: Pegang Teguh 4 Pilar Kebangsaan

Konten Media Partner
14 Maret 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, ingatkan masyarakat Bojonegoro untuk memegang teguh empat pilar kebangsaan, sebagai dasar bernegara.
ADVERTISEMENT
Adapun empat pilar kebangsaan tersebut adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa.
“Mari seluruh element masyarakat untuk bersatu mencegah masuknya paham radikalisme, sehingga perpecahan bangsa tidak akan pernah terjadi bila warga masyarakat bersatu.” tutur Kapolres, Kamis (14/03/2019)
Lebih lanjut Kapolres mengingat bahwa sebentar lagi, bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilu. Kapolres berharap agar tidak terjadi pertikaian antar warga yang disebabkan perbedaan pilihan, karena tidak sedikit hubungan keluargaan bisa berakhir gara-gara hal politik.
"Jangan sampai hubungan keluarga pecah gara gara politik, tetap jaga nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati," kata Kapolres.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kapolres juga mengingatkan potensi terjadinya pelanggaran pilkada salah satunya adalah politik uang, meskipun Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) juga sudah dibentuk untuk mengantisipasi politik uang.
“Polri akan melaksanakan pengawasan guna mengantisipasi kemungkinan adana praktik-praktik politik uang dan pelanggaran-pelanggaran lainnya dalam pelaksanaan pemilu 2019,” kata Kapolres.
Secara terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, Drs Kusbiyanto, kepada awak media ini menuturkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro telah dibentuk Tim Penanganan Konflik Terpadu, yang memiliki tugas untuk meningkatkan kepekaan sosial masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, termasuk menagkal munculnya faham radikalisme.
“Karena masyarakat di Kabuparen Bojonegoro juga terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya, maka untuk menciptakan kerukunan antar masyarakat, salah satunya melalui wawasan kebangsaan.” kata Kusbiyanto
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Kusbiyanto menuturkan, bahwa dengan adanya keanekaragaman budaya dan adat istiadat, tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan.
Drs Kusbiyanto juga menuturkan bahwa terkait kerukunan beragama, pihaknya juga terus menjalin kerjasama dan fasilitasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bojonegoro, sampai ke level wilayah atau kecamatan.
“Ada beberapa pendidikan politik yang dilakukan oleh Kesbang, salah satunya melalui pengajian kebangsaan,” kata Kusbiyanto mengimbuhkna.
Selain itu, untuk mensosialisasikan pedidikan politik dan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar, khususnya pelajar tingkat SLTA, pihaknya juga menggandeng Dinas Pendidikan.
“Untuk para pelajar tingkat WLTA, kita laksanakan melalui kegiatan Cerdas-Cermat Wawasan Kebangsaan atau CCWK.” pungkas Drs Kusbiyanto. (red/imm)
ADVERTISEMENT
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com