Krisis Air Bersih, Warga Desa Bakulan Bojonegoro Harap ada Pipanisasi Air Minum

Konten Media Partner
22 September 2020 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Dusun Jeblokan Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro saat mengambil air di sumur yang ada di pinggir desa setempat. Selasa (22/09/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Dusun Jeblokan Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro saat mengambil air di sumur yang ada di pinggir desa setempat. Selasa (22/09/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sebagia besar warga di Dusun Jeblokan Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro, setiap tahun saat musim kemarau, selalu alami krisis air bersih.
ADVERTISEMENT
Meskipun selama ini ada upaya dari pemerintah setempat untuk menganggulangi krisis air tersebut dengan dilakukan droping atau pendistribusian bantuan air bersih, namun jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah warga yang membutuhkan air bersih.
Untuk itu, warga masyarakat di dusun setempat berharap agar ada pembangunan jaringan pipanisasi saluran air bersih di desa tersebut, agar warga msyarakat pada tahun-tahun mendatang, tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Warga di Dusun Jeblokan Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro saat mengambil air di sumur yang ada di pinggir desa setempat. Selasa (22/09/2020)
Lasidi (60) warga Dusun Jeblokan Desa Bakulan RT 008 RW 002 Kecamatan Temayang, ditemui awak media ini Selasa (22/09/2020), saat dirinya bersama beberapa warga lainnya sedang mengambil air bersih di sumber air atau sumur yang berada hutan di pinggir desa setempat mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena sumur milik warga di desanya menyusut sumber mata airnya atau sudah tidak keluar airnya.
ADVERTISEMENT
"Sudah 2 bulan ini warga kesulitan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan untuk minum ternak," tutur Lasidi.
Lasidi menjelaskan bahwa untuk mendapatkan air bersih warga di desanya harus mengambil air di sebuah sumur atau sumber mata air yang berada di tengah hutan yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga. Namun warga khawatir kalau musim kemarau masih lama, sementara sumur tersebut diambil setiap hari oleh warga, dikhawatirkan sumbernya akan habis.
"Kami sehari bisa bolak-balik sebanyak 4 kali untuk mendapatkan air bersih di sumur ini. Kami khawatir pas puncak kemarau nantinya sumber mata airnya kering," kata Lasidi.
Lasidi menuturkan bahwa selama ini memang sudah ada bantuan distribusi air dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, namun jumlahnya masih belum mencukupi kebutuhan seluruh warga di desanya.
ADVERTISEMENT
"Mulai minggu lalu sudah ada droping air namun jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan warga. Tidak bisa merata. Setiap ada droping saya selalu tidak kebagian," katanya
Warga di Dusun Jeblokan Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro saat mengambil air di sumur yang ada di pinggir desa setempat. Selasa (22/09/2020)
Lasidi berharap, ada pembangunan jaringan pipanisasi atau saluran air bersih menuju di desanya. Entah itu dengan dibuat sumur bor atau diambilkan dari daerah lain yang memiliki sumber air yang besar.
"Kami berharap adanya saluran PDAM di desa kami sehingga pada saat musim kemarau warga tidak lagi mengalami kekurangan air bersih," kata Lasidi.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Bojonegoro, Yudi Hendro Kartono SE, kepada awak media ini menuturkan bahwa berdasarkan data yang masuk di BPBD Bojonegoro, hingga Selasa (22/09/2020), jumlah desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih sebanyak 40 dusun yang tersebar di 24 desa di 12 kecamatan, salah satunya termasuk Desa Bakulan Kecamatan Temayang.
ADVERTISEMENT
Menurut Yudi, khusus untuk Desa Bakulang, BPBD Bojonegoro telah mengirimkan bantuan air bersih sejak tnggal 16 September 2020 lalu, dan setiap 2 hari sekali dilakukan droping air bersih.
"Hingga hari ini di Desa Bakulan telah kami distribusikan sebanyak 5 Rit. Sedangkan total air bersih yang telah kami didistribusikan mulai tanggal 7 September 2020 sampai hari ini sebanyak 164 Rit." kaa Yudi Hendro Kartono.
Sementara itu, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya pada tahun 2020 hingga 2021, memiliki program untuk memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana pengadaan air bersi atau air minum, bagi masyarakat yang di desanya kesulitan air bersih.
Bantuan tersebut nantinya disalurkan melalui HIPPAM yang ada di desa, sehingga pemerintah akan memaksimalkan dan merevitalisasi HIPPAM, untuk pemenuhan kebutuhan dasar air minum, mandi dan cuci. Untuk itu, Pemkab Bojonegoro berharap bagi desa-desa yang belum ada HIPPAM-nya, diharapkan segera membentuk HIPPAM. (red/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah tayang di: https://beritabojonegoro.com