Kunjungi Blora, Unicef Apresiasi Capaian Penerbitan Akta Kelahiran

Konten Media Partner
20 Maret 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan dari UNICEF) saat lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Selasa (19/3/2019).
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan dari UNICEF) saat lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Selasa (19/3/2019).
ADVERTISEMENT
Blora - United Nations Children's Fund (UNICEF) salah satu organisasi di bawah naungan PBB yang membidangi pemberian bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak di dunia, pada Selasa (19/3/2019), lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, tim dari Unicef mengapresiasi capaian penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak di Kabupaten Blora.
Dengan dipimpin Kepala Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Amanda Bissex, rombongan yang berjumlah 11 orang tersebut diterima langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho bersama Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), serta beberapa Kepala OPD terkait lainnya.
Rombongan dari UNICEF) saat lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Selasa (19/3/2019).
Amanda Bissex, pada kesempatan tersebut mengapresiasi capaian penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak di Kabupaten Blora yang cukup tinggi meskipun dengan kondisi wilayah yang sebagian besar berupa hutan.
Dirinya ingin agar hal-hal seperti ini bisa didokumentasikan agar bisa ditiru oleh wilayah lain. Pasalnya menurut wanita asal Australia ini, akta kelahiran sangat penting untuk menjamin status hukum seorang anak.
ADVERTISEMENT
“Disampaikan oleh Bapak Bupati bahwa di Blora ada 138 desa yang letaknya di tengah hutan. Namun disini penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak usia 0 sampai 18 tahun sudah mencapai 98 persen. Ini hal yang hebat, di atas target nasional saat ini,” ucap Amanda Bissex.
Kepala Disdukcapil Blora, Riyanto SSos MSi dalam kesempatan tersebut menurutkan bahwa pihaknya memang terus melakukan inovasi agar penerbitan akta kelahiran bisa dilakukan secepat mungkin dan semudah mungkin.
Menurutnya, sejak tahun 2017 pihaknya telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas di seluruh Kabupaten Blora untuk penerbitan akta kelahiran.
“Stiap kelahiran yang ada di rumah sakit dan puskesmas langsung diinput datanya ke Disdukcapil untuk penerbitan akta kelahirannya, sekaligus perubahan KK dan KIA. Ini yang terus kami lakukan,” terang Riyanto SSos MSi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Riyanto, untuk anak-anak hasil perkawinan siri agar bisa mendapatkan akta kelahiran, terlebih dahulu orang tuanya diikutkan isbat nikah. Dengan isbat nikah di hadapan Pengadilan Agama dan dicatat di Kemenag, maka status anak semakin jelas.
“Yang tadinya tertulis hanya anak Ibu di akta kelahiran, setelah isbat nikah menjadi anak Ibu dan Bapak. Dengan demikian status perlindungan hukum anak lebih kuat dan tidak ada lagi istilah anak haram,” tuturnya melanjutkan.
Amanda Bissex saling tukar cindera mata dengan Bupati Blora, Djoko Nugroho, saat lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Selasa (19/3/2019).
Bupati Blora, Djoko Nugroho pun berterimakasih kepada UNICEF yang sudah datang ke Blora untuk menggali data tentang upaya upaya perlindungan anak yang ada di wilayah penghasil kayu jati ini.
Menurut Bupati, capaian akta kelahiran di Blora memang bagus. Namun disisi lain, angka pernikahan dini masih terbilang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Oleh sebab itu, kami berharap UNICEF bisa sharing bagaimana cara mendidik masyarakat agar tidak menikah dini. Kami sangat berharap UNICEF bisa memberikan kiat kiat khusus kepada OPD terkait agar dapat melakukan pendampingan kepada anak-anak sehingga bisa semakin berkualitas,” kata Bupati.
Bupati juga berpesan kepada OPD terkait, seperti Dinsos P3A diminta untuk segera mengaktifkan Unit Pelaksana Program Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (UPPKSAI).
“Mumpung ada UNICEF, Dinsos P3A bisa belajar tentang UPPKSAI bersama OPD terkait lainnya seperti Bappeda, Dinas Kesehatan dan Disdukcapil. Semuanya harus bergerak untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak kita. Kualitas masa depan anak-anak kita sangat bergantung pada pola asuh dan perlindungan kita sejak dini,” kata Bupati.
Kepala Dinsos P3A, Sri Handoko SSos MSi menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti bersama OPD terkait. Menurutnya Kabupaten Blora dalam dua tahun terakhir telah menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak sebanyak dua kali dengan predikat Pratama.
ADVERTISEMENT
“Dengan aktifnya UPPKASAI kedepan semoga Blora bisa meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak predikat madya. Selain itu angka pernikahan dini bisa dikurangi dan kejahatan terhadap anak-anak bisa semakin ditekan. Kami berharap sekali bantuan dari UNICEF,” kata Sri Handoko.
Amanda Bissex pun menyambut baik permintaan Pemkab Blora. Pihaknya menyatakan kesediannya untuk membantu Blora dalam peningkatan perlindungan anak. Kunjungan diakhiri dengan saling tukar cindera mata dan foto bersama. (teg/imm)
Penulis: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com