Lagi, Cabai Petani di Blora Diborong ASN

Konten Media Partner
21 Januari 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASNSetda Blora saat membeli cabai petani di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kota, Senin (21/01/2019).
zoom-in-whitePerbesar
ASNSetda Blora saat membeli cabai petani di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kota, Senin (21/01/2019).
ADVERTISEMENT
Oleh Priyo Spd Blora - Sebanyak 300 kilogram cabai petani di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kota yang dikenal sebagai penghasil cabai, d borong oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Sekretaiiar Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Blora. Aksi penyelamatan harga cabai merah di tingkat petani oleh ASN Kabupaten Blora dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi SE MSi, bersama Kepala Bagian Umum Setda Pemkab Blora, Ngaliman SP MMA, dan Kepala Bagian Humas dan Protokol, Hariyanto SIP MSi. Sebelumnya, sejumlah anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Blora dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Blora, pada Kamis (17/01/2019) lalu, juga telah lakukan aksi memborong cabai merah dari petani, di Desa Turirejo Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Kemudian pada Jumat (18/01/2019), disusul oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang memborong cabai dari petanidi Desa Purworejo Kecamatan Blora. Baca: Harga Cabai Anjlok, DWP dan ASN di Blora Borong Cabai dari Petani Baca juga: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Blora, Borong Cabai Petani
ASNSetda Blora saat membeli cabai petani di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kota, Senin (21/01/2019).
zoom-in-whitePerbesar
ASNSetda Blora saat membeli cabai petani di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kota, Senin (21/01/2019).
ADVERTISEMENT
Setibanya di lokasi, Sekda dan rombongan disambut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Retno Kusumowati SSos MSi, serta Kepala Desa Purworejo, Harun. Rombongan langsung melihat proses pembungkusan cabai merah yang baru saja dipetik dari kebun. Setidaknya ada 3 kuintal cabai merah varietas Kiyo yang dibeli untuk seluruh ASN di lingkungan Setda Blora. Sekda menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan sesuai arahan Bupati Djoko Nugroho guna menolong petani cabai yang harganya merosot saat musim panen tiba. “Berdasarkan arahan Bapak Bupati, seluruh ASN di Kabupaten Blora diminta turut andil dalam penyelamatan harga cabai dengan cara membeli langsung ke petani, agar tidak jatuh di tangan tengkulak yang harganya sangat rendah, “ ujar Sekda Komang Gede Irawadi SE MSi. Menurut Sekda, harga yang ditawarkan tengkulak hanya berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram. Padahal BEPnya sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Petani sangat dirugikan dengan harga dari tengkulak tersebut, sehingga ASN Pemkab Blora membeli langsung ke petani dengan harga Rp 14 ribu per kilogram. “Ini salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk menyelamatkan harga cabai sehingga petani tidak merugi. Apalagi ASN Kabupaten Blora berjumlah 8 ribuaan orang. Jika semuanya membeli langsung ke petani, maka kesejahteraan petani akan lebih baik, “ lanjut Sekda. Sekda Komang Gede Irawadi yang juga Plt Kepala BPPKAD Blora juga meminta kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora untuk melanjutkan program ini, yakni mendampingi petani agar bisa dibeli oleh seluruh OPD se Kabupaten Blora termasuk Kecamatan. Dalam kesempatan itu, Manggar, salah satu petani cabai merah mengucapkan terimakasih kepada Bupati Djoko Nugroho dan jajarannya yang telah memberlakukan program penyelamatan harga ini. “Kami berterimakasih, semoga bisa lebih banyak lagi cabai yang terbeli karena saat ini kami baru panen ketiga kali. Normalnya bisa panen sampai 15 hingga 20 kali, “ ucap Manggar. Sementara, Kepala Desa Purworejo, Harun, menyampaikan bahwa luas tanaman cabai merah di desa nya mencapai 30 hektare tersebar di beberapa kelompok tani. Di mana kebanyakan saat ini sedang musim panen dan harga di tengkulak anjlok. “Namun Alhamdulillah lewat program penyelamatan harga oleh ASN ini sudah hampir satu ton cabai terbeli. Semoga hal ini juga dialami petani cabai lainnya se Kabupaten Blora, “ terang Harun. (teg/imm)
ADVERTISEMENT