news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lama Mangkrak, Jaringan Gas Rumah di Blora Perlu Dilanjutkan

Konten Media Partner
6 November 2018 22:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerintah tengah meninjau proyek gas rumah di Blora (Foto: istimewa/blokbojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah tengah meninjau proyek gas rumah di Blora (Foto: istimewa/blokbojonegoro)
ADVERTISEMENT
Blora - Pemerintah Kabupaten Blora menginginkan proyek jaringan gas rumah tangga (jargas) di kawasan Central Processing Plant (CPP) Proyek Pengambangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih, Kecamatan Kradenan bisa dilanjutkan. Pasalnya dari target 4000 sasaran rumah tangga (SR) di tujuh desa yang telah dibangun sejak 2013 lalu, hingga kini baru ratusan SR di Desa Sumber saja yang bisa menikmati manfaat jaringan gasnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu diutarakan Wakil Bupati Blora, H . Arief Rohman M.Si ketika menerima kunjungan kerja tim Komisi VII DPR RI yang membidangi ESDM, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di kantor Pertamina EP IV Cepu, pada Jumat (2/11/2018).
“Sesuai arahan dan usulan bapak bupati terkait jaringan gas rumah tangga agar terus dilanjutkan. Maka hal ini kami sampaikan langsung kepada Komisi VII DPR RI supaya direspon. Akan ditindaklanjuti dengan mengundang Dirjen Migas dan PGN (Perusahaan Gas Negara) guna membahas hal tersebut, mungkin ada kendala dan bagaimana penyelesaiannya,” ucap H. Arief Rohman M.Si, Selasa (06/11/2018).
Ketua tim Komisi VII DPR RI Ir. H. M Ridwan Hisyam yang juga politisi Golkar ini pun sepakat untuk mendorong kelanjutan jaringan gas rumah tangga (city gas) sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar PPGJ. Karena menurutnya city gas yang masuk ke pemukiman diyakini sangat ekonomis bagi masyarakat.
Pemerintah tengah meninjau proyek gas rumah di Blora (Foto: istimewa/blokbojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah tengah meninjau proyek gas rumah di Blora (Foto: istimewa/blokbojonegoro)
“Dari laporan Bupati dan Wakil Bupati, city gas baru berjalan beberapa saja dan ini akan kami dorong agar bisa berjalan lagi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kepala Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Zaki Bachroni ketika dihubungi membenarkan jika belum semua warga di Desanya bisa menikmati manfaat jaringan gas rumah tangga. Padahal pembangunan jaringan gasnya sudah dimulai sejak 2013 lalu.
“Manfaat jaringan gas rumah tangga ini luar biasa bagi masyarakat, mereka lebih hemat dan aman menggunakan jargas. Harapannya kedepan untuk segera mengaktifkan lagi sisa jargas yang sudah terpasang di rumah warga. Pasalnya sejak diujicobakan Juli 2016 lalu, baru sekitar 650 SR yang sudah tersambung,” ucap Zaki Bachroni.
Zaki menyatakan bahwa dari 13 dukuhan yang ada di Desa Sumber, baru 7 dukuhan yang terpasang jaringan gas. Masih ada 6 dukuhan lagi yang belum terpasang.
“Semoga benar-benar bisa dilanjutkan agar tidak terjadi kecemburuan sosial,” lanjut Kades Sumber ini.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan Kepala Desa Mojorembun, Syaifudin Zuhri, yang wilayahnya juga masuk ring satu CPP PPGJ Blok Gundih. Sejak dipasangi jaringan gas pada tahun 2013 lalu, hingga kini belum ada rumah warganya yang teraliri gas. Bahkan beberapa jaringan yang terpasang rusak karena tak kunjung terpakai.
“ Mungkin warga kami sudah lupa karena sudah terlalu lama dipasangi alatnya namun tak kunjung mengalir gasnya. Ya mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” ungkap Kades Mojorembun. (teg/kik)