Menengok Tradisi Tangkap Ikan 'Memetan' di Desa Sonorejo, Bojonegoro

Konten Media Partner
13 Juni 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi tangkap ikan "memetan" di Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Minggu (13/06/2021)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi tangkap ikan "memetan" di Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Minggu (13/06/2021)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Tradisi unik terus dipertahankan oleh warga masyarakat Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk memupuk kebersamaan dan kerukunan masyarakat desa setempat, yaitu dengan kegiatan "memetan".
ADVERTISEMENT
Memetan, mempunyai arti mencari ikan. Warga setempat juga menyebut kegiatan tersebut dengan istilah gropyok ikan. Memetan di Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojongoro ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun dan setiap tahun digelar jelang datangnya musim kemarau atau di saat waduk di desa setempat sudah mulai surut atau tinggal sedikit, sehingga tradisi memetan sertiap tahun digelar pada tanggal atau waktu yang berbeda.
Tradisi tangkap ikan "memetan" di Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Minggu (13/06/2021)
Dari pantauaan awak media ini, Minggu (13/06/2021), tampak ratusan orang warga Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, dan warga desa sekitar, berlomba-lomba menangkap ikan, menggunakan tangan maupun dengan peralatan seser, di waduk desa setempat. Warga tidak boleh menggunakan jaring atau dengan cara disetrum.
Warga secara bersama-sama mencari dan berebut ikan dengan ketentuan siapa cepat dia yang dapat
ADVERTISEMENT
Adapun ikan yang didapat warga cukup bergam, mulai jenis ikan wader atau tawes, ikan nila atau mujaer, tombro, betok, sepat, udang, dan ikan gabus atau kutuk.
Salah satu warga desa setempat, Andik (35) bahwa acara memetan ini sudah menjadi agenda tahunan di desanya dan warga bersama pemerintah desa setempat akan tetap melestarikan tradisi memetan tersebut, karena selain menghibur, kegiatan tersebut juga sebagai wahana untuk menjalin silaturahmi guna memupuk kebersamaan dan keruukunan masyarakat.
Menurutnya, peserta yang datang untuk mengikuti memetan tidak hanya dari warga desa setempat, namun ada juga warga dari desa sekitar.
"Sangat senang ikut memetan bersama warga yang lain. Sambil bermain juga dapat ikan. Bisa juga buat lauk di rumah," kata Andik.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Desa Sonorejo Kecamatan Padangan, Sundoko (tengah), saat beri keterangan. Minggu (13/06/2021)
Sementara itu Kepala Desa Sonorejo, Kecamatan Padangan, Sundoko mengatakan bahwa kegiatan memetan ini sudah menjadi tradisi bagi warga di desanya saat memasuki musim kemarau dan ketika air waduk sudah menyusut.
Menurutnya, sebelum diadakan memetan ini pada malam hari atau Sabtu (12/06/2021) diadakan acara syukuran dan doa bersama terlebih dahulu, dengan harapan akan mendapat berkah dan keselamatan dari Allah SWT.
"Karena saat ini masih dalam suasan pandemi COVID-19, kami mengimbau agar warga tetap menjaga protokol kesehatan." kata Sundoko.
Sundoko mengaku bahwa tradisi memetan ini akan tetap dilestarikan karena dengan kegiatan tersebut dapat menjadi sarana warga untuk saling bersilaturahni dan memupuk rasa kebersamaan.
"Dengan memetan ini secara tidak langsung rasa kebersamaan dan keruukunan masyarakat Desa Sonorejo tetap terjalin, sehingga dapat meningkatkan persatuan di antara warga," kata Sundoko. (dan/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Dan Kuswan
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com