Menkominfo Buka Rakernas Pertama AMSI

Konten Media Partner
1 Maret 2019 16:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, saat membuka Rakernas AMSI, di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (01/03/2019).
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, saat membuka Rakernas AMSI, di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (01/03/2019).
ADVERTISEMENT
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, Jumat (01/03/2019), membuka resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Pertama, di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, yang mengusung tema, Masa Depan Media, antara Platform, Penyedia Konten, Bisnis dan Etika.
ADVERTISEMENT
Selain rakernas, serangkaian kegiatan juga akan digelar dalam rangkaian rakernas tersebut, antara lain, Workshop Facebook, dalam memonitise industri media digital, Digital Media Conference.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas AMSI, di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (01/03/2019).
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, dalam sambutannya menuturkan bahwa anggota AMSI, yang merupakan perusahaan media arus utama, saat ini menjadi media di tengah dunia yang berubah. Menurutnya, saat ini bukan hanya perusahaan media saja yang memproduksi konten dan menyampaikan pesan kepada publik.
“Di luar sana banyak aplikasi dan media lain, tempat orang menyampaikan pesan kepada publik, atau menulis berita,” tuturnya.
Sementara dari sisi bisnis, bukan hanya media massa yang berbisnis content. Di luar sana begitu banyak yang juga dalam posisi yang sama dengan media.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan, kalau dulu orang memasang iklan di televisi, koran atau media massa, namun saat ini begitu banyak medium, brand atau produk, yang bertemu langsung dengan konsumennya.
“Jadi kita saat ini menjadi perusahaan media atau merintis usaha media, ditengah suasana seperti itu. Bukan hanya kita perusahaan media yang menjadi penyampai pesan kepada publik,” kata Wenseslaus Manggut.
AMSI benar-benar memahami situasi itu, karena AMSI tahu prsis bahwa perusahaan yang layak, akan membuat jurnalisnya layak dan kontennya menjadi layak pula. Kalau perusahannya doyong-dongan, maka produk dan jurnalisnya juga doyong doyong.
Wenseslaus Manggut juga menyampaikan bahwa AMSI adalah organisasi perusahaannya, pembenahan yang paling penting adalah masalah etika jurnalistiknya. Menurutnya, semua anggota AMSI telah paham betul tentang etika jurnalistik, soal undang-undang pers dan pedoman pemberitaan media siber.
ADVERTISEMENT
Yang belum dipahamai adalah bagaimana memonetisasi media. Karena ini adalah hal yang baru dan pemainnya sangat banyak, maka proses edukasi sangat penting.
“Karena itu teman-teman di daerah berupaya bagaimana membenahi perusahaannya, di bisnis digital ini. Maka AMSI dalam beberapa programnya lebih fokus ke situ. Soal memonetisasi perusahaan.” katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas AMSI, di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (01/03/2019).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara dalam sambutannya menuturkan bahwa perkembangan dunia digital sekarang ini tidak hanya sebatas teknologi saja, tetapi juga soal pola pikir, mencari cara baru yang lebih efisien.
“Pola pikir untuk mencari cara menyelesaikan permasalahan di mayarakat," kata Rudiantara.
Rudiantara mencontohkan, keberhasilan Gojek atau Traveloka, yang kini bukan lagi sebagai perusahaan startup, tetapi sudah bertransformasi menjadi perusahaan multinasional. Hanya dalam empat tahun sejak didirikan, kini Gojek sudah menjadi perusahaan multinasional.
ADVERTISEMENT
Tentu masih ada juga perusahaan Indonesia yang sudah merambah dunia internasional. Misalnya Indomie yang sudah memiliki pabrik dan pasar di Timur Tengah atau Afrika.
"Tetapi itu dibangun puluhan tahun, berbeda dengan Gojek atau Traveloka yang sangat baru tetap valuasinya sudah masuk unicorn," kata Rudiantara.
Rudiantara dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini hoax sangat banyak. Menurutnya setiap hari Kominfo melakukan penyisiran, namum dalam memerangi hoax, tentunya pemerintah tidak bisa sendiri,
“Teman-teman itu memiliki kemampuan. Saya berharap teman-teman ini menjadi media arus utama, bersama pemerintah memerangi hoax.” katanya. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT