Mensesneg Apresiasi 3 Kabupaten yang Komitmen Membangun Perbatasan

Konten Media Partner
20 November 2018 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensesneg Apresiasi 3 Kabupaten yang Komitmen Membangun Perbatasan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Priyo Spd
Blora- Recana pembangunan jembatan penghubungan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur di Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora menuju Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro mendapat respon positif dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prof Dr Pratikno MSoc Sc.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan langsung saat menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Bersama Wiranegoro (Ngawi, Blora, Bojonegoro) antara Bupati Ngawi Ir H Budi Sulistyono, Bupati Blora Djoko Nugroho dan Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro, Senin (19/11/2018)
Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prof Dr Pratikno MSoc Sc bersama Dra Ec Siti Farida Pratikno, pada Senin (19/11/2018), bertempat di rumah dinas Bupati Bojonegoro, hadiri penanda-tanganan Kesepakatan Pembangunan di Kawasan Perbatasan Kabupaten Blora, Ngawi dan Bojonegoro. atau dikenal juga dengan kerjasama Wiranegoro.
Mensesneg Apresiasi 3 Kabupaten yang Komitmen Membangun Perbatasan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Mensesneg Prof Pratikno mengapresiasi dan bangga atas langkah ketiga bupati yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat dengan melakukan kesepakatan bersama.
ADVERTISEMENT
“Saya turut senang dan bangga, Presiden Jokowi pasti akan senang mendengar kepala daerah yang terus melakukan terobosan seperti ini,” ucap Mensesneg.
Menurut Mensesneg, membangun perbatasan rupanya tidak hanya dari Papua maupun Sabang. Namun daerah perbatasan antar kabupaten juga harus diperhatikan para kepala daerah.
“Di sini, di Bojonegoro, Blora dan Ngawi telah memulainya. Ini langkah yang bagus dan bisa menjadi contoh daerah lainnya,” kata Mensesneg.
Pratikno juga akan ikut mendorong agar pembangunan jembatan segera direalisaasikan, dengan harapan akses masyarakat segera berajalan dengan baik.
“Sistemnya tinggal dua kabupaten, tapi saya akan tetap mendorong dan mendoakan semoga lancar,” ujarnya
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah mengaku senang jika beberapa kepala daerah yang memiliki perbatasan seperti ini, bisa melakukan kerjasama pembangunan dan pelayanan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Bupati An na, banyak warga di empat kecamatan di Kabupaten Blora bagian selatan yang sekolah di Ngraho Bojonegoro. Banyak juga warga Ngraho Bojonegoro yang belanja bahan pangan ke wilayah Blora. Mereka saling ketergantungan dan saling membutuhkan.
“Jika aksesnya ditingkatkan, maka ekonomi akan meningkat dan kesejahteraan semakin dirasakan. Begitu juga dengan Bojonegoro yang berbatasan dengan Ngawi,” terang Bu Anna, panggilan akrabnya.
Bupati Djoko Nugroho pada kesempatan tersebut merasa sangat senang dan bangga, setelah melakukan koordinasi dengan Pemkab Bojonegoro, kini dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama. Hal tersebut dilatarbelakangi kesadaran bersama untuk melaksanakan pembangunan dari wilayah perbatasan, agar akses masyarakat bisa semakin bagus, tidak kalah dengan pusat kabupaten.
Menurut Bupati Djoko Nugroho, Kabupaten Blora di wilayah selatan yang berbatasan langsung dengan Ngawi dan Bojonegoro merupakan kawasan hutan. Disana banyak pedesaan yang menjadi kantong kemiskinan karena keterbatasan akses. Lebih dekat ke Ngraho Bojonegoro dan ke Ngawi, daripada ke Blora.
ADVERTISEMENT
“Namun jalan menuju Ngawi jelek. Sedangkan untuk ke Ngraho saja tidak ada jembatan, hanya memakai perahu,” ucap Bupati.
Sehingga dengan adanya kesepakatan bersama ini pihaknya berharap ketiga bupati bisa bersama-sama untuk mulai memperhatikan wilayah pinggiran.
“Ini momentum yang bagus, apalagi bisa disaksikan oleh Menteri Sekretaris Negara secara langsung. Semoga hal ini bisa terdengar sampai pusat dan mendapatkan dukungan,” lanjut Bupati Djoko Nugroho.
Dari kesepakatan tersebut, Bupati Djoko Nugroho menginginkan pembangunan jembatan Bengawan Solo penghubung Kradenan-Ngraho bisa segera dilakukan. Selain itu juga pembangunan jalan tembus Randublatung-Ngawi melalui Getas-Banjarejo-Pitu.
Sementara itu Bupati Ngawi Ir H Budi Sulistyono menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik upaya pembangunan wilayah dari pinggiran, di mana akan dimulai bersama Blora dan Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
“Kami yang punya perbatasan dengan Blora dan Bojonegoro mulai merasa malu ketika melihat wilayah pinggiran masih jelek. Sehingga dengan ini akan timbul semangat untuk bersama-sama membangun dari pinggiran. Apa yang bisa dikerjasamakan akan dilakukan demi memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Diharapkan dengan adanya kerjasama ini, bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di perbatasan di masing masing kabupaten, dan mampu mengurangi angka kemiskinan.(teg/kik)