MOU Pengembangan Bandara Ngloram Blora Ditandatangani

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MOU antara Dijen Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti; bersama Gubernur Jateng yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Ir Satriyo Hidayat; dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Disaksikan Menteri Perhubungan, Ir. Budi Karya Sumadi. di Jakarta. Jumat (18/10/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MOU antara Dijen Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti; bersama Gubernur Jateng yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Ir Satriyo Hidayat; dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Disaksikan Menteri Perhubungan, Ir. Budi Karya Sumadi. di Jakarta. Jumat (18/10/2019)
ADVERTISEMENT
Jakarta - Proses pembangunan dan pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ngloram Kabupaten Blora yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Blora akan berlanjut pada tahun 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Guna mempersiapkan kelanjutan pembangunan dan pengembangan bandara di tahun depan, Kemenhub bersama Pemprov Jateng dan Pemkab Blora pada Jumat (18/10/2019) laksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepakatan bersama.
Penandatanganan dilaksanakan di Hotel Borobudur Jakarta, oleh Direktur Jendral Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti; bersama Gubernur Ganjar Pranowo yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Ir Satriyo Hidayat; dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Ir. Budi Karya Sumadi.
Penandatanganan MOU antara Dijen Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti; bersama Gubernur Jateng yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Ir Satriyo Hidayat; dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Disaksikan Menteri Perhubungan, Ir. Budi Karya Sumadi. di Jakarta. Jumat (18/10/2019)
Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengapresiasi adanya penandatanganan MoU pembangunan dan pengembangan bandara ini.
Menurutnya, pemerintah memang sedang berkomitmen untuk meningkatkan perhubungan dan konektivitas antar daerah guna mendukung peningkatan ekonomi. Salah satunya Bandara Ngloram terebut. Nantinya, Bandara Ngloram berada di tengah antara Semarang, Surabaya dan Solo, sangat berpotensi untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
"Saya harap pemerintah daerah bisa ikut mendukung pengembangan pembebasan lahannya. Apalagi Kemenhub telah menyelenggarakan sayembara desain yang hasilnya sangat unik sesuai potensi daerah Blora. Kami targetkan 2020 akhir sudah jadi semuanya," ucap Menteri Budi Karya Sumadi.
Desain (layout) pembangunan dan pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ngloram Kabupaten Blora.
Gubernur Ganjar Pranowo yang diwakili Ir Satriyo Hidayat menyambut baik adanya penandatanganan MoU ini. Pihaknya siap mengawal dan membantu Pemkab untuk pembebasan lahan nya.
Begitu juga dengan Bupati Djoko Nugroho, baginya ini merupakan kabar baik yang harus disambut dengan positif.
"Terimakasih kepada Pak Menteri Perhubungan yang telah memberikan perhatian besar untuk Bandara Ngloram. Bandara ini nantinya akan saya namakan Bandara Aryo Penangsang, raja Kerajaan Jipang yang dulu berada di wilayah Kecamatan Cepu, Blora," kata Bupati.
ADVERTISEMENT
Menurut Bupati, Blora tidak terletak di jalur utama pantura maupun jalur selatan, juga jauh dari pusat pemerintahan, sehingga tidak diminati investor.
Ia mencontohkan bahwa dari Jakarta ke Semarang satu jam, Jakarta ke Solo satu jam, Jakarta ke Surabaya satu setengah jam, begitu cepat naik pesawat. Giliran menuju Blora, dari ketiga kota besar itu harus menempuh perjalanan darat lebih dari 3 jam.
"Dengan adanya Bandara Ngloram ini semoga akses ke Blora semakin mudah dan membuka pintu investasi selebar lebarnya. Kita akan dukung penuh," kata Bupati melanjutkan.
Desain (layout) pembangunan dan pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ngloram Kabupaten Blora.
Turut hadir jajaran pejabat terkait dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Perhubungan Udara, dan OPD terkait dari Pemprov Jateng. Sedangkan dari Pemkab Blora, turut mendampingi Bupati, Sekda Komang Gede Irawadi SE, M.Si, Kepala Dinrumkimhub Pratikto Nugroho, Kepala Bappeda Samsul Arief, Kepala BPPKAD Maskur, Kabag Tata Pemerintahan Kiswoyo, Kabag Humas Protokol Mulyowati, dan Kasubag Bantuan Hukum, Slamet Setiono.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, pada tanggal 30 September 2019 lalu Kemenhub juga telah melaksanakan rakor optimalisasi pembangunan Bandara Ngloram yang dipimpin Sesditjen Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono, bersama Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, M.Si dan beberapa OPD terkait Pemprov Jateng dan Pemkab Blora, yang mendorong agar segera dilakukan penandatanganan MoU bersama.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Satker Bandara Ngloram, Yoga Komala, hingga saat ini proses pembangunan dan pengembangan Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora masih terus berjalan dengan target hingga akhir tahun 2019 sudah bisa didarati pesawat charter jenis ATR 42 atau ATR 72.
Sedangkan untuk tahun 2020 menurut informasi akan dilanjutkan dengan perpanjangan landasan pacu dari 1200 meter menjadi 1600 meter, turning area, marking, rekonstruksi apron, pembuatan jalan masuk bandara, pembangunan gedung terminal penumpang, pembangunan tempat parkir, gedung kantor dan sejumlah pengadaan kendaraan operasional. Sehingga pada akhir 2020 siap didarati pesawat komersil.
ADVERTISEMENT
Selain MoU tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandara Ngloram, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan MoU tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandara Dewandaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com