ORI Difteri Putaran Kedua di Bojonegoro Tercapai 73,98 Persen

Konten Media Partner
15 Agustus 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ORI Difteri Putaran Kedua di Bojonegoro Tercapai 73,98 Persen
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Setelah pada Januari 2018 lalu, wabah difteri ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, langsung melaksanakan program outbreak response immunization (ORI), yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) putaran.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan ORI putaran kedua, yang dilaksanakan pada bulan Juli 2018 dan Agustus 2018, hingga Rabu (15/08/2018) hari ini, telah tercapai sebanyak 235.643 anak, atau sebanyak 73,98 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Totok Ismanto BSc SPd M MKes, mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro terdapat 318.523 anak usia 1-19 tahun yang menjadi sasaran ORI difteri.
“Sementara dari total sasaran tersebut, pada program ORI putaran kedua ini telah tercapai sebanyak 235.643 anak atau 73,98 persen.” jelas Totok.
Totok menjelaskan, pelaksanaan program ORI difteri ini dilaksanakan oleh tenaga medis dari puskesmas di masing-masing daerah. Untuk anak usia balita, dilaksanakan di Posyandu atau Puskesmas. Untuk Anak usia sekolah, dilaksanakan di sekolah masing masing.
ADVERTISEMENT
“Petugas medis akan mendatangi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Totok juga mengungkapkan, bahwa dari 36 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro, ada 8 puskesmas yang capaian ORI mencapai di atas 90 persen, sedangkan yang capaiannya di atas 80 < 90 persen ada 11 puskesmas, 70 < 80 persen ada 5 puskesmas, 60 < 70 persen ada 1 puskesmas dan untuk capaian 50 < 60 persen ada 6 puskesmas.
“Sisanya, 5 puskesmas capaiannya masih dibawah 50 persen,” ungkap Totok Ismanto.
Melalui media ini, pihaknya menghimbau kepada para orang tua sasaran atau yang memiliki anak usia 1-19 tahun, diharapkan tidak sampai ketinggalan imunisasi ORI difteri. Namun demikian, jika masih ada yang ketinggalan atau belum menerima imunisasi program ORI, agar segera membawa anak-anaknya tersebut ke puskesmas terdekat.
ADVERTISEMENT
“Jika ada yang tertinggal, segera ke puskesmas terdekat. Imunisasi ini gratis tanpa biaya.” pungkasnya.
Di Kabuapten Bojonegoro terdapat 13 kasus (suspect) difteri, namun yang positif hanya 3 anak. Jika dalam 1 kawasan sudah berstatus KLB difteri, maka semua anak usia 1-19 tahun harus mendapat tambahan ORI difteri sebanyak 3 kali, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. (red/imm)
Foto: Salah satu kegiatan imunisasi difteri di Kabupaten Bojonegoro