Ortu Tak Ada Uang, Bayi Hidrosefalus di Blora 6 Bulan Tak Dibawa ke RS

Konten Media Partner
16 Juli 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengunjungi Siti Masiroh, Senin (15/7).
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengunjungi Siti Masiroh, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT
Blora - Bayi berusia 6 bulan bernama Siti Masiroh menderita hidrosefalus sehingga kepalanya membesar. Seumur hidupnya, ia tak pernah dirawat di rumah sakit lantaran orang tuanya tak ada biaya.
ADVERTISEMENT
Hidrosefalus adalah penyakit peningkatan volume cairan di dalam otak. Gejalanya sudah terlihat kala Siti berusia satu bulan. Bidan desa pun sempat menyarankan agar Siti dirawat oleh dokter anak.
“Kita tidak ada biaya. Mau pakai apa. Siapa yang bakal menanggung biayanya,” ucap Darsi, ibunda Siti, saat dikunjungi Wakil Bupati Blora bersama rombongan, Senin (15/7).
Siti adalah anak ketiga dari pasangan Suparno dan Darsi. Pasangan ini, sebelumnya, harus menjual rumah lantaran harus membiayai operasi Caesar Siti. “Rumah saya ini terjual seharga Rp 14,5 juta,” katanya.
Adapun Suparno (54) hanyalah penjual jajanan keliling. Hasil penjualannya itu pun hanya cukup untuk membiayai kehidupan keluarganya sehari-hari. “Untuk makan saja susah, Mas. Pendapatan tiap hari, habis untuk makan dan kebutuhan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, kala berkunjung ke rumah Siti Masiroh.
Pada Senin (15/7), keluarga Siti didatangi Wakil Bupati Blora, Arief Rohman. Arief pun segera meminta Dinas Kesehatan mengawal pengobatan Siti. Sedangkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diminta mengusahakan bantuan sosial agar bisa masuk Basis Data Terpadu (BDT). Sementara BAZNAS diminta untuk bisa membantu pengembalian rumahnya agar tidak jadi diambil pembelinya.
“Atas laporan dari teman-teman media, kita ajak beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk datang ke sini memberikan bantuan. Alhamdulillah permasalahan yang dihadapi keluarga Bu Darsi bisa mendapatkan jalan keluar. Mohon doanya agar Siti Masiroh bisa segera sembuh dan rumahnya bisa tetap ditempati,” kata Arief.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, mengatakan pihaknya telah mengusahakan pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk Darsi, agar nantinya Siti bisa dirujuk ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
“KIS sudah kami proses agar seluruh pengobatannya gratis. Rencananya nanti akan kita fasilitasi untuk dirujuk ke RS Elisabeth Semarang. Sembari menunggu KIS jadi, kondisi Siti Masiroh akan terus dikawal oleh dokter Puskesmas,” tutur Lilik Hernanto.
Senada dengan Lilik, Kepala Dinsos P3A, Indah Purwaningsih, mengatakan pihaknya juga akan mengusahakan agar keluarga Darsi bisa masuk BDT penerima bantuan pemerintah. Ia juga meminta agar Kades Klopoduwur bisa memasukkan Darsi dalam usulan penerima bantuan yang telah dimusdeskan.
“Sambil menunggu proses perbaikan BDT, kami minta Kades bisa segera melaporkan hasil musdesnya,” kata Indah.
Selain itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Blora, Ali Muhdlor, juga menyampaikan keinginannya untuk membantu pengembalian rumah keluarga Dasri yang telah terjual agar tidak diambil oleh pembeli.
ADVERTISEMENT
“Nanti biar Bu Kades yang mengawal komunikasi dengan pembeli rumahnya, kita akan ganti uangnya agar rumah bisa tetap ditempati. Selama pengobatan Siti, nanti pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarganya juga akan kita bantu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga berkesempatan memberikan santunan, sembako, dan susu formula kepada keluarga Darsi.
Dalam kunjungan ke rumah Darsi, Wakil Bupati Arief Rohman, di dampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto; Kepala Dinsos P3A, Indah Purwaningsih; Ketua BAZNAS Kabupaten Blora, Ali Muhdlor; serta Camat Banjarejo, M. Zainuri; dan Kepala Desa Banjarejo, Diana Utami. (teg/imm)