Pedagang Takjil Dadakan Meraup Berkah Bulan Ramadan

Konten Media Partner
23 Mei 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang Takjil Dadakan Meraup Berkah Bulan Ramadan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Siti Ainur Rodhiyah
Bojonegoro – Berburu takjil atau makanan pembuka puasa menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat selama bulan Ramadan. Berbagai makanan takjil dijual di beberapa titik di wilayah Kota Bojonegoro dan sekitarnya. Menunggu beduk magrib sambil mencari takjil terasa mengasyikkan.
ADVERTISEMENT
Saat bulan Ramadan tidak jarang ada pedagang takjil dadakan. Mereka biasanya jualan makanan dan minuman takjil khusus selama bulan Ramadan saja. Sedangkan, pada hari biasa mereka tidak berjualan.
Salah satu pedagang musiman yang hanya berjualan selama bulan Ramadan adalah Nur Afidatus Sholihah (22). Pedagang takjil seperti sate jamur, pisang cokelat serta es serut timun ini berjualan tepat di depan Pasar Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas.
Wanita asal KelurahanTanjungharjo RT 025 RW 003 Kecamatan Kapas ini juga mengaku bahwa awal mula berjualan karena niat kuat ingin menjadi wirausaha. Dirinya menginginkan sebuah warung makan, namun berhubung belum memiliki modal akhirnya dirinya membuka lapak kecil-kecilan.
"Saya baru saja mencoba berjualan seperti ini karena kelihatannya menarik dan seru. Semoga bisa mendirikan warung makan setelah ini,” tutur Afida di sela-sela melayani pembeli takjil dagangannya pada Selasa (22/05/2018).
ADVERTISEMENT
Afida yang merupakan mahasiswa semester akhir di Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro ini berjualan dibantu saudara perempuan dan dua temannya. Dirinya mengaku mengeluarkan modal sebanyak Rp 250.000 serta omset yang didapat bersih selama satu hari selama bulan Ramadan antara Rp100.000 hingga Rp 150.000.
"Alhamdulillah, pemesanan sudah sampai ke daerah Sumberrejo dan Bojonegoro kota,” ungkapnya.
Dirinya juga mengaku jenis dagangan yang paling banyak dicari adalah sate jamur, bahkan dalam sehari 200 tusuk jamur akan ludes melalui pemesanan masyarakat sekitar dan lewat sosial media. Dagangannya dibanderol dari Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per satuannya.
"Jualan mulai jam 3 sore, kadang-kadang sebelum magrib dagangan sudah ludes habis. Ya paling lama setelah azan magrib sudah pulang," katanya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pembeli Inayatul Maula (20) mengaku dirinya sangat suka dengan cita rasa dari sate jamur. Selain pedas dan gurih jamur juga mengandung vitamin yang menyehatkan tubuh.
"Saya sangat suka dengan sate jamur milik Mbak Afida", pungkasnya. (iin/kik)