Pelaku Pembunuhan di Bojonegoro Mengaku Tidak Menyesali Perbuatannya

Konten Media Partner
22 Februari 2021 12:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LS, pelaku pembunuhan di Malo, Bojonegoro, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, yang digelar Senin (22/02/2021)  (foto: imam/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
LS, pelaku pembunuhan di Malo, Bojonegoro, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, yang digelar Senin (22/02/2021) (foto: imam/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - LS (55), warga Desa Tambakromo, Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, pelaku pembacokan dengan korban Sarmin (61), yang meninggal dunia di area pesawahan desa setempat. Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, Senin (22/02/2021), mengaku tidak menyesali perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Adapun motif pelaku membacok korban yang masih ada hubungan kekeluargaan tersebut karena pelaku mengaku dendam atau sakit hati kepada korban, di mana sebelumnya pelaku sempat dituduh menyelingkuhi orang lain.
"Saya tidak selingkuh. Disumpah juga berani. Saya tidak menyesal, karena saya sakit hati," kata tersangka LS dalam bahasa Jawa.
Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia SIK MH MM, dalam konferensi pers di Mapolres Bojonegoro. Senin (22/02/2021) (foto: imam/beritabojonegoro)
Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia SIK MH MM, saat ditanya oleh awak media menjelaskan bahwa terkait pernyataan pelaku yang tidak menyesali perbuatannya, Kapolres menyampaikan bahwa pelaku adalah seorang petani dengan tingkat pendidikan yang rendah.
"Beliau ini memang tidak pernah mengenyam pendidikan dan memang orang kampung. Intinya dia merasa sakit hati, terus dilampiaskan dengan membacok korban," kata Kapolres.
ADVERTISEMENT
Kapolres menerangkan bahwa berdasarkan penyelidikan awal, pelaku mengaku merasa sakit hati kepada korban karena dituduh menyelingkuhi orang lain, sehingga pada saat pelaku bertemu dengan korban di lokasi kejadian atau tempat kejadian perkara (TKP), pelaku sempat cekcok dengan korban yang kemudian pelaku membacok korban sehingga korban meninggal dunia di TKP.
"Kebetulan pelaku saat itu sedang mencari rumput di sawah, sempat ada cekcok terlebih dahulu, terus langsung membacok korban sehingga meninggal dunia." kata Kapores, AKBP EG Pandia.
Kapolres menjelaskan bahwa setelah membacok korban, kemudaian pelaku kembali ke rumah. Pada saat pelaku ada di rumah, warga berdatangan sehingga pelaku keluar rumah sambil membawa bendo (golok).
"Katanya untuk jaga-jaga karena banyak warga yang datang. Begitu kita sudah mendapat laporan, dari Polres dan Polsek bersama-sama mengamankan pelaku. " kata Kapolres.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatannya, pelaku jerat dengan pasal 338 KUHP, tentang barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain atau pembunuhan, subsider pasal 351 ayat (3) KUHP.
"Pelaku diancam dengan pidana penjara paling 15 tahun." kata Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, bahwa kronologi pembacokan tersebut bermula pada Minggu (21/02/2021) sekira pukul 16.00 WIB, pelaku dan korban sedang berada di pesawahan desa setempat. Saat itu, pelaku bertemu dengan korban, dan saat bertemu tersebut antara pelaku dan korban sempat terjadi cekcok atau adu mulut, yang selanjutnya pelaku membacok korban menggunakan arit atau sabit, di bagian lengan tangan kiri dan dada sebelah kanan, sehingga korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Antara pelaku dengan korban masih ada hubungan kekeluargaan, yaitu sepupu dua kali atau mindoan. Sementara, antara pelaku dengan korban sebetulnya telah memiliki dendam sejak lama.
Pelaku pada awalnya diamankan di Polsek Malo, namun saat ini telah dibawa ke Polres Bojonegoro, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara untuk korban saat ini telah dimakamkan. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com