Pemkab Bojonegoro Bangun Infrastruktur Sumber Air Untuk Atasi Krisis Air Bersih

Konten Media Partner
24 November 2020 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu infrastruktur sumber air HIPPAM, yang dibangun Pemkab Bojonegoro tahun 2020.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu infrastruktur sumber air HIPPAM, yang dibangun Pemkab Bojonegoro tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan atau krisis air bersih bagi sebagian warga masyarakat di wilayah pedesaan, pada tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, membangun 91 titik infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana air bersih, yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pengelolaan infrastruktur sumber air bersih tersebut diserahkan kepada pengurus Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) yang ada di masing-masing desa.
Sementara, anggaran pembangunan infrastruktur sumber air tersebut bersumber dari APBD Induk sebesar Rp 7,6 miliat dan APBD Perubahan sebesar Rp 2,9 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Hari Prasetyo, kepada awak media ini Selasa (24/11/2020) menjelaskan, bahwa pada tahun 2020 ini, Pemkab Bojonegoro sedang membangun 91 titik infrastruktur sumber air HIPPAM, berupa saranan dan prasarana air bersih, yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
"Pembangunan infrastruktur sumber air HIPPAM pedesaan tersebut saat ini masih berlangsung, dan secara kumulatif progresnya sudah mencapai 80 persen." kata Hari Prasetyo.
ADVERTISEMENT
Menurut Hari Prasetyo, 91 titik infrastruktur sumber air HIPPAM tersebut tersebar di 18 kecamatan, yaitu di Kecamatan Kedungadem, Kecamatan Padangan, Kecamatan Sugihwaras, Kecamatan Kanor, Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Ngraho, Kecamatan Kedewan, Kecamatan Balen, Kecamatan Ngambon, Kecamatan Boureno, Kecamatan Sumberejo, Kecamatan Gayam, Kecamatan Bubulan, Kecamatan Kepohbaru, Kecamatan Trucuk, Kecamatan Malo, Kecamatan Dander, dan Kecamatan Gondang.
Hari berharap dengan adanya pembangunan infrastruktur sumber air HIPPAM pedesaan tersebut nantinya warga masyarakat, ikut menjaga keberadaan jaringan atau saranan dan prasarana air bersih tersebut, mulai dari sumber air hingga sambungan pipa ke rumah-rumah warga.
"Pengelolaan infrastruktur sumber air bersih ini kita serahkan kepada HIPPAM, namun kita harapkan warga masyarakat turut menjaga dan merawatnya, sehingga masyarakat dapat menikmati pembangunan infrastruktur air bersih itu," kata Hari Prasetyo.
ADVERTISEMENT
Di akhir keterangannya, Hari Prasetyo berharap aga warga masyarakat turut menjaga sumber-sumber mata air yang ada di desa, salah satunya dengan menanam pohon penghijauan di sekitar lokasi keberadaan sumber mata air.
Salah satu infrastruktur sumber air HIPPAM, yang dibangun Pemkab Bojonegoro tahun 2020.
Untuk diketahui, sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan atau krisis air bersih atau air minum bagi sebagian desa, Pemkab Bojonegoro meluncurkan program bantuan pembangunan infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana pengadaan air bersi atau air minum, bagi masyarakat yang di desanya kesulitan air bersih.
Bantuan tersebut nantinya disalurkan melalui HIPPAM yang ada di desa, termasuk pengelolaan infrastruktur sumber air, atau saranan dan prasarana air bersih yang telah dibangun, juga diserahkan kepada HIPPAM.
Dengan adanya program tersebu nantinya di Kabupaten Bojonegoro tidak ada lagi program tanggap darurat seperti droping air menggunakan tangki saat musim kemarau, karena nantinya semua daerah di Kabupaten Bojonegoro telah mendapatkan aliran air bersih dari program Pemkab Bojonegoro tersebut. (dan/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com