Pemkab Bojonegoro Imbau Masyarakat Waspadai Demam Berdarah Saat Musim Hujan

Konten Media Partner
5 November 2020 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi: Nyamuk aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengoe (DBD)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Nyamuk aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengoe (DBD)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, mengimbau warga masyarakat di Kabupten Bojonegoro agar memasuki musim penghujan saat ini untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD).
ADVERTISEMENT
"Kita harus tetap waspada karena memang ini sudah masuk musim penghujan." kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr Whenny Dyah Prajanti, di kantornya Kamis (05/11/2020).
Dokter Whenny menuturkan bahwa sebagai upaya memberantas sarang nyamuk aedes aegypti, Dinas Kesehatan melalui puskesmas dan kader desa terus menyosialisasikan gerakan 3 M, yakni menutup, mengubur, dan menguras air di bak mandi secara teratur.
"Menutup semua barang yang berpotensi menimbulkan genangan, mengubur sampah non organik dan secara rutin menguras air di bak mandi. Apalagi ini musim penghujan, jadi sangat besar risikonya jika kita lengah, akan banyak sekali sarang nyamuk yang bisa menimbulkan penularan DBD," kata dr Whenny.
ADVERTISEMENT
Dokter Wheni menyampaikan bahwa bahwa hingga akhir Oktober 2020, di Kabupaten Bojonegoro terdapat 71 kasus demam berdarah dengoe (DBD), dan 1 di antaranya meninggal dunia.
Jumlah kasus tersebut relatif menurun jika dibandingkan dengan kasus tahun 2019, di mana sepanjang 2019 jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 416 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 7 kasus, sisanya 409 penderita dinyatakan sembuh.
"Sampai saat ini ada 71 kasus demam berdarah terlapor, dengan 1 kasus meninggal. Tapi memang ini masih belum bisa kita simpulkan apakah ini memang mengalami penurunan kasus atau kenaikan kasus, dibanding tahun lalu, karena memang saat ini kita mengalami masa pandemi." kata dr Whenny Dyah Prajanti.
ADVERTISEMENT
Adapun rinciannya, pada bulan Januari 2020 sebanyak 36 kasus dengan 1 kasus kematian dari Kecamatan Kedewan. Bulan Februari 2020 sebanyak 16 kasus dan tidak kasus kematian. Bulan Maret 2020 sebanyak 8 kasus dan tidak ada kasus kematian. Bulan April 2020 sebanyak 2 kasus dan tidak ada kasus kematian. Bulan Mei dan Juni 2020, Nihil.
Kemudian bulan Juli 2020 ada 2 kasus dan tidak ada kasus kematian. Bulan Agustus 2020 ada 1 kasus dan tidak ada kasus kematian. Bulan September 2020 ada 4 kasus dan tidak ada kasus kematian. Bulan Oktober 2020 ada 2 kasus dan tidak ada kasus kematian. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
ADVERTISEMENT
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com